Leani Lolos ke Tokyo 2020

Leani Ratri Oktila

BASEL, RADARSUKABUMI.com – Hasil fantastis di event Kejuaraan Dunia 2019 tidak hanya diukir Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Kabar sangat baik juga datang dari skuad Merah Putih yang sukses memborong 4 emas, 2 perak, dan 4 perunggu dari cabang para-badminton.

Dari jumlah itu, Leani Ratri Oktila menjadi atlet paling sukses. Pemain yang terjun di kategori SL4 (standing lower 4) itu mengoleksi dua emas dari nomor tunggal putri dan ganda campuran. Serta satu perak dari nomor ganda putri. Hasil itu mengantar dia lolos ke Paralympic 2020 Tokyo. Padahal, masa kualifikasi masih menyisakan delapan bulan lagi.

Bacaan Lainnya

”Iya, saya sudah lolos untuk tiga nomor yang saya ikuti,” ungkap Leani ketika dihubungi Jawa Pos kemarin. ”Ke depan masih banyak event. Cuma saya belum tahu akan diturunkan di mana oleh NPC (National Paralympic Committee) Indonesia. Yang penting selalu siap saja,” lanjut pemain berusia 28 tahun itu.

Salah satu medali paling berkesan bagi Leani adalah yang dari nomor tunggal putri. Sebab, itu gelar perdana dia dari nomor tersebut. Pada edisi 2017, dia hanya meraih perak. Nah, di final Minggu lalu (25/8), dia mengalahkan Chen Hefang (Tiongkok) 21-16, 21-16. Chen adalah lawan yang mengalahkannya dalam final Asian Para Games 2018 di Jakarta lalu. So, ini revans yang sangat manis.

”Saya nggak menyangka bisa menang straight games,” kata Leani. Itu bisa dimaklumi. Karena di hari yang sama, dia harus menjalani final di nomor ganda putri dan campuran. ”Secara fisik sih lebih melelahkan saat latihan. Tapi saat pertandingan itu lebih berat secara mental,” lanjut dia.

Perempuan kelahiran Bangkinang, Sumatra Barat, itu menambahkan, hasil dua emas dan satu perak sudah sesuai dengan target dia. Namun, dia tetap berharap di event lain nanti, dia bisa memborong tiga emas sekaligus.

Sementara itu, pelatih para-badminton Nurrochman membenarkan bahwa capaian tim Indonesia sudah memenuhi target NPC. Baik jumlah medali maupun nomor pertandingannya. ”Tetapi harus selalu evaluasi untuk persiapan Paralympic Games 2020,” ujar Nurrochman.

Capaian di Basel itu mengulang hasil pada edisi 2017 yang digelar di Ulsan, Korea Selatan. Saat itu tim Indonesia memborong medali dengan jumlah yang sama dengan tahun ini. Namun, prestasi tahun ini terasa lebih penting. Sebab kejuaraan dunia ini menjadi test case untuk persiapan menyongsong multievent terbesar dunia bagi atlet disabilitas di Tokyo tahun depan.

”Peluang untuk meraih emas di Paralympic Games cukup besar. Sampai saat ini saya masih menargetkan bisa mengambil dua emas,” papar Nurrochman. ”Mulai sekarang kami harus persiapkan atlet lebih keras untuk ajang itu,” lanjut dia.

Selain Leani, ada beberapa pemain yang juga meraih medali dobel. Misalnya Dheva Anrimusthi. Dia meraih emas tunggal putra di kategori SU5 usai mengalahkan Suryo Nugroho, 21-15, 21-15. Dia juga meraih gelar juara di sektor ganda putra SU5 berpasangan dengan Hafizh Briliansyah Prawiranegara. Sementara itu, pemain senior Ukun Rukaendi (SL3) meraih dua perunggu.

Seperti Ahsan dkk, seluruh tim para-badminton juga dijamu makan malam oleh Duta Besar Indonesia untuk Swiss Muliaman Darmansyah Hadad. Hari ini tim Indonesia akan tiba di Jakarta dan bakal disambut oleh Menpora Imam Nahrawi serta Ketua Umum PP PBSI Wiranto.

(feb/na)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *