FIFA : siapa pun boleh datangi Piala Dunia Qatar 2022, Tak Terkecuali

Mantan pesepak bola Prancis Marcel Desailly, CEO Hublot Ricardo Guadalupe dan Presiden FIFA Gianni Infantino berpose bersama jam Piala Dunia dalam acara satu tahun sebelum kickoff Piala Dunia Qatar 2022, di Corniche Fishing Spot, Doha, Qatar, pada 21 November 2021. (REUTERS/IBRAHEEM AL OMARI)

JAKARTA — Presiden FIFA Gianni Infantino menandaskan semua orang bakal disambut di Qatar manakala jam hitung mundur digital dipajang di Doha, Qatar, untuk mengingatkan satu tahun sebelum kickoff Piala Dunia 2022 yang kontroversial dan pertama diadakan di Timur Tengah itu.

Pertandingan pembuka akan berlangsung 21 November mendatang di Stadion Al Bayt yang berkapasitas 60.000 orang.

Bacaan Lainnya

Kepala badan sepak bola dunia itu mendesak penggemar sepak bola LGBTQ dan semua orang boleh menghadiri turnamen ini dan terlibat secara meyakinkan dalam upaya mempengaruhi kebijakan di negara Teluk Arab ini.

“Kita tak boleh beranggapan seandainya kita diam di rumah saja dan hanya mengkritik, maka segalanya bakal berubah. Segalanya sudah membaik. Segalanya akan terus membaik,” kata Infantino seperti dikutip Reuters, Senin.

Dalam acara yang dilangsungkan Minggu malam waktu setempat, bintang-bintang sepak bola seperti David Beckham dan Samuel Eto’o menyaksikan pertunjukan drone dari dermaga di West Bay Doha saat penyelenggara menjanjikan sebuah turnamen yang spektakuler.

Namun di sela-sela acara para pejabat bersikap defensif dalam isu-isu penting yang telah mengganggu turnamen ini selama bertahun-tahun seperti undang-undang anti-LGBTQ yang ditetapkan Qatar, kesejahteraan pekerja migran dan tudingan korupsi.

Baca juga: Qatar bantah tuduhan eksploitasi pekerja migran untuk Piala Dunia 2022

Nasser Al Khater, CEO Piala Dunia 2022, membela catatan negaranya di meja bundar virtual dengan wartawan Sabtu malam.

“Qatar sudah diperlakukan dan diadili secara tidak adil, diperlakukan tidak adil bertahun-tahun,” kata Al Khater.

Dia membantah tuduhan Departemen Kehakiman AS bahwa suap telah dibayarkan untuk mengamankan suara ketika Qatar dianugerahi hak menjadi tuan rumah Piala Dunai ini pada 2010.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *