Tak Puas Entaskan Kemacetan

DEPOK-Tak terasa sudah dua tahun walikota Depok Mohammad Idris dan Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna, menjadi orang nomor satu di Kota Depok pasca dilantik pada 17 Februari 2016 oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ahmad Heryawan.

Lika-liku selama dua tahun menjalani pengabdi masyarakat, ada sejumlah perubahan yang bisa dibilang signifikan. Tapi, apakah itu sudah melayani khalayak Kota Depok. Selama 14 hari, Harian Radar Depok mencoba mencari tahu tingkat pengetahuan masyarakat tentang kota yang disinggahinya, terkhusus pembangunan dan kondisi kekiniannya.

Ada 11 indikator dalam survei yang disebar dari 566 responden, sebagai sampel di 11 kecamatan di Kota Depok dan beberapa instansi. Survei dilakukan dengan metode pengiriman kuesioner langsung. Sasarannya, semua elemen masyarakat dan sejumlah profesi pembaca Radar Depok. Mulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN), ketua lingkungan, guru, pedagang, siswa SMA dan lainnya. Usia responden yang menjawab tertuju 17-24 tahun, 25-40 tahun dan 41-70 tahun.

Ke-11 indikator dalam survei tersebut mulai dari pengelolaan pemerintah Pemkot Depok, bidang kesehatan, sarana atau fasilitas pendidikan, tarsportasi publik, kepuasan masyarakat dalam pelayanan, rasa aman dari tindak kejahatan, mengatasi kebersihan serta limbah, mengatasi persoalan banjir, pemberdayaan ekonomi UMKM, upaya Pemkot Depok dalam mengentaskan kemacetan dan penyediaan lapangan pekerjaan.

Dari hasil menyebaran kuesioner, didapati hasil rata-rata dari 566 responden, sebanyak 31 persen puas, 49 persen, kurang tahu 10 persen dan tidak tahu sebanyak 11 persen. Ada dua indikator dalam pertanyaan tingkat kepuasannya mencapai 46 persen di bidang pendidikan dan kepuasan masyarakat dalam pelayanan Pemkot Depok menyentuh 43 persen. Umumnya, kepuasaan tersebut karena adanya kemajuan sarana dan prasarana pendidikan yang meningkat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *