Terkait adanya upaya teror ini, JawaPos.com berupaya meminta konfirmasi kepada Helmi, selaku pihak Humas UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Namun, hingga berita ini dipublikasikan, yang bersangkutan belum membalas pesan konfirmasi yang dilayangkan.
Feri menegaskan, apa yang dialaminya Jumat (23/2) malam bukan sesuatu yang biasa dibanding teror-teror yang dialami sejumlah mahasiswa dan aktivis lain yang menyuarakan pentingnya menjaga nilai-nilai demokrasi.
“Sejauh ini kami anggap bukan sesuatu hal yang mengkhawatirkan,” tandas Feri.
Oleh karena itu, dia dan sejumlah pemain beserta sutradara film Dirty Vote lain, tetap akan menggelar Roadshow ke berbagai kampus lain di tanah air.
“Setelah berbagai kampus di Pulau Jawa, kita geser ke Sumatera,” pungkas Feri.
Untuk diketahui, diskusi bertajuk “Setelah Film Dirty Vote” ini telah digelar di beberapa kampus di berbagai kota di Pulau Jawa Seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kampus Universitas Katolik Widya Mandala (UKWM) Surabaya, Universitas Widyagama Malang, Univeritas PGRI Semarang, dan Universitas Parahyangan Bandung, dan Universitas Padjajaran Bandung. Dilain pihak, film ini telah ditonton lebih dari 30 juta di seluruh dunia.(*)