Renovasi Ruangan BRIN Rp 6,1 Miliar Batal

Tuai Kritik, BRIN Batalkan Rencana Renovasi
Tuai Kritik, BRIN Batalkan Rencana Renovasi Ruangan Rp 6,1 Miliar

JAKARTA — Rencana renovasi ruangan di Gedung B.J. Habibie Lantai 2 pada gedung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang semula akan dilakukan akhirnya dibatalkan. Pembatalan itu dilakukan setelah rencana itu menuai kritik tajam dari publik.

Kritik pedas itu muncul karena muncul kabar, renovasi ruang kerja Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri itu rencanya akan memakan biaya sebesar Rp 6,1 miliar.

Mengenai batalnya renovasi itu Kepala BRIN Laksana Tri Handoko membenarkan. Tapi dia membantah ruang kerja Ketua Dewan Pengarah BRIN termasuk dalam rencana renovasi. “Renovasi kami batalkan,” kata Laksana dalam keterangannya, Selasa (19/7).

Dia menyampaikan, ada hal yang terlewat tidak diketahui secara mendetil, yaitu tentang renovasi ruang Ketua Dewan Pengarah. Menurutnya, sejak awal ruangan tersebut memang tidak ada rencana dalam renovasi. ’’Kebutuhan renovasi hanya untuk wakil, sekretaris, dan anggota dewan pengarah,” ucap Laksana.

Dia mengungkapkan, penataan ulang atau revitalisasi fungsi ruangan tetap perlu dilakukan, namun harus diputuskan berdasarkan beberapa pertimbangan. Salah satunya, perubahan fungsi yang ada saat ini seperti lounge, ruang makan, dan ruang audio di lantai 2 menjadi ruang rapat besar.

Ia menyebutkan, sebelumnya lantai 2 gedung tersebut digunakan Kepala Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi. Bahkan Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati disebut sudah mengimbau untuk mengurangi anggaran renovasi. ’’Sejak awal, Ketua Dewan Pengarah BRIN mengimbau untuk mengurangi hampir 40 persen luasan Ruang Kerja eks Kepala BPPT tersebut, yang sangat besar itu, untuk dijadikan Ruang Kerja Dewan Pengarah lainnya,” ungkap Laksana.

Laksama berujar, efektivitas koordinasi dan komunikasi di antara Dewan Pengarah BRIN adalah alasan utama dilakukan penataan ulang fungsi ruangan di lantai 2. Ia menyebutkan, sementara ini sebagian dewan pengarah bekerja di lantai 23, bahkan sebagian lagi belum punya ruangan.

Pos terkait