PMI Bangun Sekolah dan Masjid Tahan Gempa

BERDIRI KEMBALI: Bangunan Madrasah Tsanawiyah (MTS) Nahdlatul Wathan Pangsor Gunung Kecamatan Sembalun yang sempat ambruk, kini sudah kembali terbangun berkat bantuan donasi masyarakat dan PMI.

LOMBOK -Palang Merah Indonesia (PMI) kini tengah menyelesaikan pembangunan lima unit sekolah permanen di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pembangunan kembali sekolah-sekolah yang rusak akibat gempa bumi tersebut dirancang secara khusus dengan struktur bangunan tahan gempa.

“Sebagai daerah yang terdampak bencana gempa beberapa waktu lalu, maka dalam struktur pembangunan sekolah tersebut harus dirancang khusus dengan konsep mitigasi sehingga harus tahan gempa,” ujar Pengurus PMI Pusat Dwi Hartanto
.

Dijelaskannya, program pembangunan sekolah ini merupakan bentuk komitmen PMI dalam membantu percepatan rehabilitasi dan rekontruksi pasca terjadinya bencana gempa lombok yang telah menghancurkan segala sarana dan infrastruktur di wilayah tersebut tahun lalu.

Untuk lokasi pembangunan sekolah itu sendiri, PMI memfokuskan beberapa lokasi wilayah terdampak parah diantaranya sekolah yang berada di Desa Sembalun bumbung kecamatan sembalun, desa Obel obel kecamatan sambelia kabupaten Lombok timur.

Selain itu lokasi lain yang menjadi pembangunan sekolah PMI yaitu di desa dangiang dan gumantar di kabupaten lombok utara dan desa dopang kabupaten lombok barat.

Menurutnya, sampai saat ini PMI dengan dukungan berbagai pihak masih terus memberikan pelayanan kepada masyarakat di wilayah yang terdampak di wilayah lombok ini salah satunya dengan membangun kembali fasilitas umum yang rusak.

Selain membangun sekolah, sambung Dwi, PMI juga tengah membangun lima masjid permanen dibeberapa wilayah terdampak yang sebelumnya kondisi masjid hancur dan tidak berpungsi akibat bencana gempa tahun lalu
.

Sementara itu, salah seorang Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTS) Nahdlatul Wathan Pangsor Gunung Kecamatan Sembalun, Marjueni mengucapkan rasa terima kasih kepada PMI yang telah memberikan bantuan pembangunan gedung sekolah permanen.

Diakui dia, pasca bencana gempa di wilayahnya tersebut sekolah yang dihuni ratusan siswa ambruk dan tidak bisa digunakan untuk kegiatan proses belajar mengajar.

“Kami sangat berterima kasih atas apa yang sudah di bangun PMI Kami akan memanfaatkan sebaik-baiknya untuk kegiatan proses belajar-mengajar,” kata Marjueni.

Hal senada juga diungkapkan Hadianti Rukmana, siswi kelas tiga di sekolah tersebut mengungkapkan kegembiraan dan ucapaan terimakasih atas dibangunkannya kembali tampatnya menuntut ilmu.

Sebelumnya, Ia bersama rekan siswa lain terpaksa harus belajar di kelas darurat.

Hadianti pun tidak pernah mengira bahwa perjalanan pendidikannya harus terhenti akibat sekolahnya ambruk dan mengalami guncangan akibat dampak peristiwa Gempa.

“Saya ucapkan terimakasih kepada PMI yang telah membangun sekolah kami sehingga kami bisa belajar dengan nyaman,” pungkas Hadianti.

(*/hms)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *