Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin memberikan sambutan pada Peringatan Tri Suci Waisak 2562BE/2018M di Candi Borobudur. Dalam kesempatan itu, Lukman menegaskan kembali pentingnya pemahaman atas moderasi dalam beragama.
“Kita harus semakin meneguhkan moderasi agama. Dalam artian, agama tidak boleh dibawa kepada pemahaman dan bentuk pengamalan yang ekstrem,” ujar Lukman di Magelang, Jawa Tengah, Selasa (29/5)
“Agama harus kita jadikan sebagai sumber nilai. Karenanya, kita wajib mengembalikan semua bentuk pemahaman dan pengamalan keagamaan dalam sisi yang moderat,” lanjutnya.
Menurut Lukman, setiap agama mengajarkan nilai-nilai luhur kebaikan, keutamaan, kesempurnaan, dan kedamaian.
Maka upaya untuk membangun karakter bangsa yang beragama, merupakan bentuk nyata dan positif dalam menciptakan kehidupan yang damai dan harmonis.
“Moderasi agama dapat menjadi jawaban atas tema Waisak tahun ini yaitu Marilah Bersama-sama Berjuang Mengalahkan Sang Ego. Melalui moderasi agama, dapat ditumbuhkan kesadaran tertinggi sehingga ego dalam diri dapat terkikiskan,” tutur politisi PPP tersebut.
Buddhisme, lanjut Lukman, mengajarkan banyak pengetahuan dan keterampilan penting. Seperti hidup berkesadaran, kepedulian terhadap lingkungan, dan kebutuhan untuk melindungi generasi yang akan datang.
Maka dari itu, dirinya mengatakan setiap memperingati hari besar agama, hal yang sangat penting untuk ditumbuhkembangkan adalah agar setiap individu mengerti makna dan tujuan hari besar itu.
“Terlebih dalam kaitannya dengan dengan pengembangan akhlak mulia,” imbuhnya.
Hari Waisak diperingati Umat Budha untuk memperingati tiga peristiwa penting nan suci dalam kehidupan Guru Agung Budhha Gautama. Yakni kelahiran Siddharta Gautama calon Budha, Pencapaian Pencerahan Sempurna, dan Kemangkatan Budha.
Tiga peristiwa suci tersebut terjadi pada hari yang sama, yaitu hari Purnama Raya, Bulan Waisak, dengan tahun yang berbeda.
Hari Trisuci Waisak 2562BE yang jatuh pada 29 Mei 2018, diperingati oleh Umat Budha dengan laku puja bakti, semadi, pengembangan kebijksanaan serta kegiatan sosial budaya Budhis lainnya.
(rgm/JPC)