Menteri PUPR Kritik Pembangunan Tol Japek Dirubah Menggunakan Rangka Baja, Basuki: Harusnya Rangka Beton

Menteri PUPR
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono

JAKARTA – Soal pembangunan jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek II) alias Tol MBZ yang seharusnya dibangun menggunakan rangka beton, namun dirubah menjadi rangka baja, kini menjadi persoalan pelik.

Akibatnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono buka suara alias mengkritik terkait persoalan pembangunan Tol Japek tersebut.

Bacaan Lainnya

Menurut Basuki Hadimuljono, bahwa penggunaan rangka baja tak akan menimbulkan risiko dan tak jauh berbeda dengan rangka beton. Pasalnya, rangka baja yang digunakan sekarang sudah diuji sertifikasi.

“Kalau baja, yang (Tol) Tomang itu baja. Jadi enggak ada masalah antara baja dengan beton,” ujarnya dikutip CNN Indonesia, Kamis (23/11).

“Di Tomang itu baja, mana lagi? Cikunir? Baja kan?” kata Basuki Hadimuljono, menambahkan.

Dia menjamin, bahwa jembatan tersebut sudah teruji dan terbukti aman. Oleh karena itu, ia juga menjamin tidak ada risiko berbahaya dalam penggunaan jalur tersebut.

“Menurut kami dari Kementerian PUPR itu nggak ada risiko. Itu sudah diuji oleh Komite Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan,” tukasnya.

Tol MBZ sudah sesuai dengan standar keamanan. Adapun alasan hanya kendaraan Golongan I yang boleh melintasi jembatan tersebut ialah lantaran di atas tidak ada rest area.

“Kalau teknis nggak ada masalah. Itu pilihan teknis. Bisa beton, bisa baja. Hanya pilihan teknis. Kalau baja akan lebih cepat dikerjakan,” ujarnya.

Sementara ituz sebagai informasi kata dia, sebelumnya Kasubdit TPPU Direktorat Penyidikan Jampidsus, Haryoko Ari Prabowo Kejaksaan Agung (Kejagung) membeberkan modus kecurangan kasus korupsi pembangunan Tol MBZ 2016-2017.

Aksi korupsi tersebut dilakukan para tersangka dengan mengurangi spesifikasi atau volume proyek. Ia pun menyebut proyek jalan layang yang seharusnya dibangun dengan menggunakan rangka beton itu justru diubah menjadi rangka baja, ungkap Haryoko. (Ron)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *