Menko Airlangga: Target Inflasi Sampai Akhir 2021 akan Tetap Bisa Dijaga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto/Net

JAKARTA — Pada penghujung Oktober 2021, inflasi Indonesia tetap terkendali dan stabil di tengah pemulihan ekonomi domestik dan terjadinya kenaikan inflasi di sejumlah negara di dunia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menerangkan, realisasi inflasi Oktober 2021 sebesar 0,12 persen (mtm); 1,66 persen (yoy); 0,93 persen (ytd) atau sedikit di bawah rentang target yang ditetapkan.

Bacaan Lainnya

“Stabilnya angka inflasi juga disokong oleh membaiknya kondisi di sektor kesehatan, sehingga aktivitas masyarakat kembali bergerak dan konsumsi kembali meninggi,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/11).

Dalam sebulan terakhir, lanjut Airlangga, Pemerintah telah menurunkan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hampir di seluruh daerah, seiring melandainya jumlah kasus Covid-19.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini menyatakan, pelonggaran status level PPKM mengakibatkan peningkatan penggunaan moda transportasi, khususnya angkutan udara, untuk menunjang aktivitas dan mobilitas masyarakat yang semakin gencar seperti sediakala.

Kondisi ini, menurut Airlangga, mendorong komponen Harga Diatur Pemerintah (Administered Prices/AP) mengalami inflasi sebesar 0,33 persen (mtm), dan menjadi penyumbang terbesar inflasi Oktober yakni sebesar 0,06 persen.

“Aktivitas dan mobilitas masyarakat berangsur-angsur terus meningkat, tercermin dari inflasi Kelompok Transportasi sebesar 0,33 persen (mtm) dan memberikan andil sebesar 0,04 persen, yang utamanya disumbang oleh kenaikan harga pada tarif angkutan udara dengan andil 0,03 persen,” paparnya.

Sementara itu, Airlangga menyebutkan komponen Harga Bergejolak (Volatile Food/VF) kembali mengalami inflasi sebesar 0,07 persen (mtm), dan 3,16 persen (yoy), setelah selama dua bulan sebelumnya mengalami deflasi yang disebabkan penurunan harga beberapa komoditas hortikultura.

“Pada Oktober 2021, cabai merah justru menyumbang andil mencapai 0,05 persen atau mengalami inflasi sebesar 20,86 persen (mtm),” kata Airlangga.

“Kenaikan komoditas hortikultura, semisal aneka cabai, seperti yang terjadi di Oktober ini perlu kita waspadai bersama-sama, mengingat saat ini telah masuk musim penghujan yang biasanya memang mengurangi produktivitas tanaman hortikultura,” sambungnya.

Mantan Menteri Perindustrian ini mengatakan, inflasi inti pada Oktober 2021 tetap menyumbang dengan andil mencapai 0,05 persen, walaupun secara bulanan inflasi inti sebesar 0,07 persen (mtm), masih lebih rendah dari inflasi inti September 2021 sebesar 0,13persen (mtm)

Sedangkan, terkait perbaikan permintaan domestik juga tercermin dari Purchasing Managersā€™ Index (PMI) yang dilaporkan IHS Markit pada Oktober 2021 berada pada posisi ekspansif di level 57,2. Nilai tersebut juga naik dari posisi bulan sebelumnya yang berada pada posisi 52,2.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *