Menag Disorot Gara-gara Beri Ucapan Selamat Hari Raya Bagi Agama Baha’i

Menag
Menag Yaqut Cholil Qoumas

Agama ini pun terus mendapatkan pengikutnya di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Seperti dikutip dari laman Kemenag, penegasan eksistensi agama Baha’i sebagai sebuah agama independen ini tertuang dalam Seminar Hasil Penelitian yang diselenggarakan oleh Puslitbang Kehidupan Keagamaan pada 22 September 2014.

Agama Baha’i ini diketahui merupakan agama baru yang bukan percabangan agama lain. Konsep ajaran agama Baha’i memiliki ciri khas yang berbeda dengan konsep keagamaan di dalam Islam. Begitu pula dalam tata cara peribadatan.

Meskipun tampaknya memiliki kesamaan dengan peribadatan Islam (seperti sembahyang, puasa, ziarah, dan lainnya), pada praktiknya tata cara peribadatan yang mereka lakukan sama sekali berbeda.

Para penganut Baha’i mengerjakan sembahyang sebanyak tiga kali dalam sehari.

Kiblat yang dijadikan sebagai arah sembahyang pun berbeda dengan umat Islam. Umat Islam menghadap ke arah Ka’bah, sedangkan umat Baha’i bersembahyang menghadap barat laut (Kota Akka-Haifa).

Hari raya umat Baha’i juga berbeda dengan Islam.

Kendati demikian, sejarah lahirnya ajaran Baha’i tidak dapat dipisahkan dari agama Islam. Pendiri ajaran Baha’i, yaitu Baha’ullah, merupakan penganut agama Islam sebelum ia menisbatkan diri sebagai utusan Tuhan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *