KNKT Periksa Kru Pesawat Lion Air

JAKARTA – Penemuan flight data recorder (FDR) Pesawat Lion Air PK LQP menjadi harapan adanya titik terang. Di darat, komisi nasional keselamatan transportasi (KNKT) juga melakukan investigasi dengan wawancara maupun meneliti serpihan pesawat. Sehari sebelum jatuh di Laut Tanjung Karawang, pesawat itu memang menunjukkan hal yang aneh. Jawa Pos sempat menemukan laporan Capt William Martinus dan first officer Fulki Naufan. Laporan tersebut seperti berikut:

A: PK LQP, B737 Max 8
D: 28.10.2018
O: Airspeed unreliable and alt disagree shown after take off. STS was also running to the wrong direction, suspected because of speed difference. Identified that CAPT instrument was unreliable and handover control to FO. Continue NNC of Airspeed Unreliable and ALT disagree. Decide to continue flying to CGK at FL280, landed safely rwy 25L
R: DPS CGK LNI 043
E: AFML
R: Capt William Martinus/133031, FO M Fulki Naufan/ 144291

Bacaan Lainnya

Wakil Ketua KNKT Haryo Satmiko membenarkan laporan tersebut. Wartawan sempat menunjukkan laporan itu kepada Haryo seusai perskonference di kantor KNKT kemarin (2/11). Menurutnya, itu mirip dengan yang didapat KNKT. ”Ini tadi (kemarin, Red) ada 10 kru pesawat yang flight sebelumnya sedang kami periksa. Mungkin masih di bawah,” katanya.

Dalam laporan penerbangan pesawat PK LQP dari Bali menuju Jakarta diketahui baha ada masalah pada airspeed dan altitude. Petunjuk airspeed antara pilot dan first officer tidak sama. Padahal kedua alat tersebut harus berfungsi dengan baik untuk mengetahui kecepatan dan ketinggian pesawat.

Sebelumnya Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengakui jika pesawatnya mengalami gangguan teknis saat terbang dari Bali menuju Jakarta. Meski demikian, tehnisi Lion Air langsung melakukan perbaikan. ”Sesuai dengan petunjuk oleh pabrik pesawat,” ungkapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *