RADARSUKABUMI.com, – JAKARTA – Harga beras di Indonesia masih belum bisa menyaingi harga beras yang ditawarkan Thailand maupun Vietnam. Apalagi, Bulog ingin melakukan ekspor beras. Sehingga, Food Station Tjipinang Jaya masih fokus menjual stok beras yang ada.
Direktur Utama Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengatakan, dalam perdagangan di manapun harga menjadi pertimbangan penting.
“Sebagai contoh misalnya beras dari Vietnam di kisaran US$420 per ton dengan kurs rupiah Rp14.200 per dolar AS belum lagi tambah biaya pengiriman.
Bagaimana perbandingannya dengan harga beras nasional? Bisa bersaing tidak? Siapa yang mau beli?” tuturnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (24/1).
Tidak hanya soal harga, mimpi untuk mengekspor beras menurutnya juga harus dengan pembenahan infrastruktur terlebih dahulu. Mulai dari sisi produksi sampai pasca panen. Arief menyatakan, diperlukan industrialisasi pertanian terlebih dahulu untuk mencapai cita-cita tersebut.
“Baiknya dibuat corporate farming dulu jadi ada lahan khusus untuk ekspor ini. Produktivitas juga bisa meningkat, misalnya sekarang 5—6 ton per hektare jadi 7—8 ton per hektare,” tuturnya.