Haris Rusli Moty mengurai bahwa pesan mural itu terinspirasi dari wailing wall atau tembok ratapan di Yerusalem. Bahkan pengaruh tembok ratapan juga menjalar ke dunia virtual. Seperti wall facebook, wall twitter dan sebagainya.
“Begitulah seniman mural berjuang. Sebelumnya mereka menulis dan melukis di dinding Facebook, dan lain-lain. Kini di tembok jalanan,” tutupnya.