35 Jamaah Haji Masih Dirawat

JAKARTA – Meski musim haji telah selesai, 35 jamaah masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi (RSAS). Kementerian Kesehatan tetap menyediakan penerjemah dan dokter meski tugas panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) selesai kemarin (26/9).

Sekretaris jenderal Kemenkes Untung Suseno Sutarjo menyatakan bahwa jemaah haji yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi telah dirawat dengan baik. Sebelumnya dia telah mengunjungi 32 jamaah haji yang dirawat pada Senin lalu (24/9).

Bacaan Lainnya

”Ada kesulitan bahasa. Oleh karena itu dari KKHI menyediakan penerjemah yang datang setiap hari untuk memberikan informasi kepada dokter dan perawat sehingga pasien dapat ditangani dengan baik,” ungkap Untung.

Untung juga menegaskan bahwa pasien yang ada di RSAS akan menjadi kewenangan Konsul Jenderal. Meski demikian, Kemenkes RI akan kembali mengirimkan dokter ke Arab Saudi untuk memantau kesehatan jemaah haji yang masih dirawat.

”Kementerian Kesehatan RI tetap mengirim enam orang dokter yang akan pergantian ke rumah sakit,” ungkapnya. Untung menambahkan bahwa tugas enam dokter adalah melihat pasiennya, melihat kemajuan dari pengobatan, dan berkomunikasi dengan dokter.

Tim kesehatan ini kedepan akan menjadi wakil dari keluarga pasien. Hal ini dibutuhkan untuk persetujuan jika ada tindakan. ”Insya Allah kalau memang diberikan kesembuhan oleh Allah maka dapat kita kembali ke Indonesia dan tadi ada 1 pasien yang dapat di pulangkan ke Indonesia,” katanya.

Untung berpesan agar jemaah menyerahkan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) kepada dokter di puskesmas masing-masing. ”Bila jamaah di tanah air mengalami sakit, agar segera memeriksakan diri ke dokter. Berikan kartu kuningnya (K3JH, Red) kepada dokter di Puskesmas.

Kartu ini untuk menjelaskan bahwa kita baru pulang haji,” tuturnya. Setelah mengetahui bahwa yang bersangkutan pulang dari haji, maka akan mendapatkan perlakuan khusus. Sebab ada beberapa penyakit yang khas bagi para jamaah yang telah kembali dari Arab Saudi.

Sementara itu Kepala Pusat kesehatan Haji dr. Eka Jusup Singka menyatakan bahwa dari hasil pantauan tim pasca diketahui ketersedian obat dan alat kesehatan memadai sampai akhir operasional. Kemenkes memang telah menyiapkan 79 ton obat-obatan untuk jemaah haji tahun ini.

 

(lyn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *