Tiga Sumber Air PDAM Mulai Menyusut

CIKOLE– Memasuki musim kemarau, debit air dari tiga sumber mata air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bumi Wibawa (TBW) Kota Sukabumi mengalami penyusutan mencapai 50 persen lebih. Tiga sumber air itu diantarannya dua sumber mata air yakni Batu Karut dan Cinumpang ditambah satu sumber air permukaan Cigadog. ” Volume air semakin menurun sehingga berpengaruh terhadap pendistribusian air bersih ke pelanggan. Sumber air karena sumber air tergantung kondisi alam,” ujar Direktur Utama PT. PDAM Tirta Bumi Kota Sukabumi, Anton Rachman usai mengecek beberapa sumber mata air.

Pantauannya dilapangan, untuk mata air Cinumpang yang berlokasi di Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi, dari kapasitas 250 liter perdektik menyusut diangka 170 sampai 180 liter per detik. Begitu juga dialami oleh mata air Batukarut yang ada di daerah Selaawi Kecamatan Sukaraja yang biasanya waktu normal bisa menghasilkan 150 liter perd detik, namun kini hanya mampu menampung 58 liter per detik saja dan itu diwaktu siang. Namun jika di malam hari bisa di angka 68 sampai 69 liter per detik karena dibantu oleh pompa. ” Sedangkan untuk Cigadog, yang biasanya normal menghasilkan air 50 liter perdetik, kini hanya mampu menampung 25 liter perderik saja,”ujarnya.

Bacaan Lainnya

Anton tak memungkiri kondisi ini tentunya akan berimbas kepada suplay air bersih kepada pelanggan. Tetapi untuk mengantisipasi agar berjalan normal, pihaknya melakukan pola penggiliran. ” Kalau musim kemarau ini terus belanjut mungkinan penggiliran air akan lebih diperketat,” ujarnya.

Dijelaskannya, masyarakat atau pelanggan harus mengetahui juga terjadinya gangguan pelayanan air bersih itu dikarenna kan sumber air yang dikelola PDAM TBW mengalami penurunan karena faktor alam. ” Ini sudah menjadi hal biasa setiap tahunnya, mudah mudahan curah hujan ada lagi di dua bulan terakhir ini,” jelasnya.

Anton juga menambahkan bukan mata air saja yang terken imbas, namun sumur milik PDAM pun sama-sama terkena hal yang serupa, jam operasionalnya pun kini menjadi 24 jam untuk mensuplai wilayah tertentu. ” Kita punya sumur sekitar 6 sumur hanya terbatas. di Salabintana, Prana, Cisaat, Lembursitu, Cibeureum dan Baros dan itu masih beroperasi untuk membantu memenuhi kebutuhan air kepada pelanggan,” pungkasnya.

 

(bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *