SUKABUMI – Tarif armada bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) maupun Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) di Terminal Tipe A KH Ahmad Sanusi Kota Sukabumi, belum ada kenaikan pasca melonjaknya harga bahan bakar minyak (BBM), Senin (5/9).
Kepala Terminal Tipe A KH Ahmad Sanusi Kota Sukabumi, Yukky Rahmat Yunus mengatakan, sejauh ini belum ada pemberlakuan kenaikan tarif. “Kalau pun diwacanakan ada penyesuaian tarif seiring kenaikan harga BBM, terlebih dulu akan menerima pemberitahuan dari manajemen armada bus kemudian turun edaran,” kata Yukky kepada Radar Sukabumi, Senin (5/9).
Sejauh ini, lanjut Yukky, kenaikan tarif baru sekadar wacana saja dan hal itu juga baru beberapa armada. AKDP misalnya, PO Karunia Bakti jurusan Sukabumi-Singaparna yang bus non ekonomi, ada penyesuaian dari Rp 105.000 menjadi Rp 130.000, dan jurusan Sukabumi-Garut non ekonomi wacana penyesuaian tarif dari Rp 85.000 menjadi Rp 100.000. Kemudian PO Sinar Jaya jurusan Sukabumi-Cikarang ada wacana penyesuaian tarif Rp 65.000 menjadi Rp 75.000. “Namun, hal ini baru sekedar wacana saja belum ada surat edaran,” bebernya.
Sedangkan, sambung Yukky, AKAP seperti PO Hidup Baru Putra jurusan Sukabumi-Yogyakarta non ekonomi via jalur selatan ada wacana penyesuaian tarif dari Rp 180.000 jadi Rp 210.000, serta jurusan Sukabumi Yogyakarta non ekonomi via jalur utara dari Rp 200.000 jadi Rp 230.000. Berikutnya PO Agra Mas non ekonomi jurusan Sukabumi-Lebak Bulus penyesuaian tarif dari Rp 55.000 menjadi Rp 57.000. “Selanjutnya PO Rajawali non ekonomi jurusan Sukabumi-Wonogiri penyesuaian dari Rp 200.000 jadi Rp 250.000,” imbuhnya.
Tak hanya itu, PO Shantika non ekonomi jurusan Sukabumi Jepara dari Rp 240.000 jadi Rp 290.000. “Kemudian armada AKDP antar pulau seperti PO Transport Express Jaya non ekonomi jurusan Sukabumi-Padang wacana penyesuaiannya dari Rp 425.000 jadi Rp 475.000. Namun sekali lagi, wacana penyesuaian tarif tersebut belum resmi diberlakukan. Memang kemungkinan akan ada penyesuaian tarif, namun secara resminya belum,” pungkasnya. (bam)
