Tak Tersentuh RTLH, Satu Keluarga di Kota Sukabumi Tinggal Berdesakan

Rutilahu Kota Sukabumi
ondisi rumah Eliani Fitradewi (40) dan Ifan Surhalan (40) warga Jalan Gotongroyong, Gang Kecana RT4/RW3, Kelurahan/Kecamatan Gunungpuyuh

GUNUNGPUYUH– Di tengah gencarnya Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi membangun Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Namun, nampaknya program tersebut hingga saat ini masih belum merata. Bagai mana tidak, di tengah hingar-bingarnya Kota Moci masih ditemukan rumah yang jauh dari katak layak.

Misalnya saja, rumah yang kini disinggahi Ifan Surhalan (40) dan Eliani Fitradewi (40) di Jalan Gotongroyong, Gang Kecana RT4/RW3, Kelurahan/Kecamatan Gunungpuyuh.

Bacaan Lainnya

Dari pantauan Radar Sukabumi, rumah berukuran sekitar 3×5 meter persegi dengan diisi satu Kepala Keluarga (KK) dan tujuh jiwa tersebut, kondisinya sangat memprihatinkan. Selain sempit, kayu dan atap rumah pun nampak sudah lapuk. Tak ayal, jika turun hujan kerap terjadi bocor hingga membasahi sebagian isi rumah.

“Ya, kalau hujan turun atap rumahnya sering bocor. Kondisi seperti ini sudah berlangsung lama, karena keterbatasan ekonomi sehingga belum bisa memperbaikinya,” ungkap Ifan Surhalan (40) kepada Radar Sukabumi, Minggu (18/2).

Ifan menjelaskan, pasca terlibat kecelakaan lalu lintas pada 2019 silam tidak dapat bekerja sacara normal lagi. Otomatis, hal itu membuat perekonomian keluar terpuruk.

“Setelah kecelakaan 2019 lalu, saya sering sakit-sakitan sehingga tidak bisa bekerja seperti dulu lagi. Untuk kebutuhan sehari-hari, istri dibantu anak saya hanya kuli serabutan jualan makanan ringan,” jelasnya.

Sebab itu, sambung Ifan, dengan kondisi perekonomian nampaknya sulit untuk dapat melakukan renovasi rumah tersebut. Alhasil, pihak keluarga selain harus rela tidur berdesakan juga harus bisa mengantisipasi kebocoran saat musim hujan. “Kami hanya bisa pasrah dengan keadaan, karena kalau untuk renovasi kami rasa sangat sulit untuk saat ini,” cetusnya.

Pihaknya berharap, pemerintah bisa mengucurkan bantuan untuk merenovasi rumah tersebut demi keamanan dan kenyamanan pihak keluarga.

“Semoga ada bantuan untuk merenovasi rumah ini karena kami khawatir kalau terus dibiarkan atap rumah ambruk,” harapnya.

Sementara itu, saat Radar Sukabumi meminta tanggapan terkait Rutilahu tersebut, Penjabat (Pj) Walikota Sukabumi Kusmana Hartadji hingga saat ini belum dapat memberikan keterangan. “Belum bisa buat tanggapan ya, informasi lengkap belum saya dapatkan. mohon bersabar,” singkatnya. (Bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *