Setumpuk Masalah Menanti Dirut PDAM Baru

LENGGANG: Suasana Kantor PDAM TBW Kota Sukabumi yang berada di Jalan Bhayangkara, Kecamatan Gunungpuyuh.

GUNUNGPUYUH – Berbagai persoalan yang ada di Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bumi Wibawa (PDAM TBW) menanti calon direktur utama perusahaan plat merah ini.

Mulai dari, Sumber Daya Manusia (SDM), persoalan sumber air dari Cinumpang, Kadudampit dan persoalan lainnya menjadi pekerjaan rumah calon dirut.

Bacaan Lainnya

Pelaksana Tugas Dirut PDAM TBW Kota Sukabumi, Toto Sucipto mengungkapkan, persoalan yang saat ini dihadapinya cukup banyak. Namun, yang cukup dilematis adalah sumber air Cinumpang, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.

“Saat ini kami (PDAM TBW Kota Sukabumi, red) cukup dilematis menghadapi sumber air Cinumpang. Karena memang, saat kemarau harus berbagi dengan petani sekitar, begitupun musim hujan kualitas air baku amat keruh,” ungkapnya kepada Radar Sukabumi saat ditemui diruang kerjanya belum lama ini.

Kondisi sumber air Cinumpang, lanjut Toto, tidak ditunjang dengan peralatan pengolahan air yang saat ini kondisinya sudah tidak berjalan dengan cukup baik. Karena, beberapa peralatannya sudah harus diganti untuk menghasilkan kualitas air yang baik.

“Mulai dari filterya, pasir kuarsanya dan beberapa peralatan lainnya itu sudah harus diganti karena sudah puluhan tahun, kami pun sebenarnya sedang merencanakan sekaligus nanti menunggu Dirut baru hasil seleksi,” ujarnya.

Persoalan lainnya, masih kata Toto, yakni pipa saluran air yang sudah rusak. Namun begitu, beberapa jalur sudah diremajakam. Hanya saja, untuk jalur Nyomplong, Jalan Pelabuhan II dan jalur Cisaat belum diganti sehingga tidak jarang kehilangan air.

“Termasuk pipa air, tapi mayoritas sudah kami perbaiki. Tinggal Nyomplong, Jalan Pelabuhan II dan jalur Cisaat yang masih belum, dampaknya memang kami kerap kehilangan air atau bocor,” sebutnya.

Selain itu, kesulitannya untuk mendapatkan pelanggan baru juga menjadi persoalan yang menanti pengisi kursi basah PDAM TBW Kota Sukabumi. Walaupun begitu, pihaknya hinggga saat ini terus melakukan terobosan dan inovasi baru untuk menggaet pelanggan dan memperluas jangkauan pelayanan.

“Sampai saat ini cakupan pelayanan baru sekitar 33 persen, cukup sulit juga sampai tahun ini kami tidak mendapat kuota saluran MBR karena usulannya kurang,” pungkasnya. (upi/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *