Ribuan Pelajar Ikuti Lomba Permainan Tradisional

Sejumlah anak saat mengikuti perlombaan engrang pada ajang panca lomba kaulinan baheula tingkat SD dan SMP di Stadion Suryakencana, Rabu (6/11). WAHYU/RADAR SUKABUMI

WARUDOYONG – Di era saat ini, gadget menjadi salah satu media yang menjadi daya tarik anak-anak. Berbagai fitur dan aplikasi didalamnya pun membuat anak-anak terhipnotis untuk terus memainkannya. Tentunya, hal tersebut bisa mengancam pengetahuan anak-anak terhadap permainan tradisional. Di mana, anak cenderung lebih mengenal mainan pada gadgetnya.

Melihat kondisi itu, Komunitas Riungan Kaulinan Baheula (Rubah) Kota Sukabumi dan Pemerintah Kota Sukabumi menggelar ajang panca lomba kaulinan baheula tingkat SD dan SMP di Stadion Suryakencana selama dua hari yakni, tanggal 6-7 Nopember 2019.

Bacaan Lainnya

“Ajang ini menjadi momen untuk mengenalkan kembali permainan atau kaulinan tradisional kepada anak-anak. Program ini merupakan percontohan dari dana yang digelontorkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora),” ujar Wakil Ketua Komunitas Rubah Kota Sukabumi Budi Igo Suherlan.

Budi mengungkapkan, dalam lomba ini ada lima permainan tradisional yang dipertandingkan yakni engrang, dagongan, tarik tambang, sumpit, dan tarumpah.

“Kita melibatkan 40 sekolah dasar dan 20 sekolah menengah pertama dengan jumlah siswa hapir 1.700 orang,” terang Igo sapaan karib Budi Igo Suherlan. “Sebetulnya banyak permainan tradisional ini, tetapi kita pilih yang sudah tersertifikasi dan menjadi ajang perlombaan ditingkat provinsi,” sambungnya.

Ia menambahkan, kegiatan yang dilakukan ini pun mendapatkan dukungan penuh dari berbagi organisasi seperti Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Formi) Kota Sukabumi, Ikatan Guru Olahraga (IGORA) Kota Sukabumi, Komite Olahraga Tradisional Indonesi (KOTI) Kota Sukabumi dan STKIP Pasundan.

Ia berharap, program kaulinan barudak ini bisa menjadi agenda tahunan, sehingga olahraga tradisonal atau permainan zaman dulu ini bisa terus dilestarikan. “Semoga kegiatan yang menjadi percontohan ini mendapatkan apresiasi yang baik dan menjadi agenda tahunan,” harapnya.

Sementara itu, hadir dalam acara ajang panca lomba kaulinan baheula tingkat SD dan SMP, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Sukabumi Cecep Mansur, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi, Adang Taufik, Ketua FORMI Kota Sukabumi, Indra Gunawan, Ketua IGORA Kota Sukabumi, Fillah Saeful, serta tamu undangan lainnya.

Pada kesempatannya, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Sukabumi Cecep Mansur mengapresiasi kegiatan panca lomba kaulinan baheula. Menurutnya, anak-anak sekarang ini dikhawatirkan melupakan permainan tradisonal yang sudah jarang dimainkan.

Apalagi perkembangan zaman yang semakin modern mengharuskan anak melek teknologi, namun terkadang mereka berlebihan dalam memanfaatkan teknologi, dan melupakan kearifan lokal salah satunya permainan tradisional.

“Padahal keberadaan permainan tradisional memiliki makna yang dalam dalam pergaulan atau interaksi sosial anak-anak. Selain itu mampu mendorong anak-anak untuk hidup sehat dengan berolahraga,” ujar Cecep kepada awak media disela-sela acara.

Cecep mengaku, setelah menghadiri kegiatan tersebut, dirinya akan memberikan laporan kepada kepala daerah agar program ini mendapatkan apresiasi.

Ditempat terpisah, Ketua Formi Kota Sukabumi Indra Gunawan menyambut positif adanya kegiatan Panca lomba kaulinan baheula tingkat SD dan SMP. ‘’Harapannya kegiatan ini bisa dilakukan secara rutin setiap tahunnya,’’ cetus dia.

Indra menuturkan, upaya mengenalkan permainan tradisional memang harus digencarkan di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi terutama gim daring. Sehingga anak-anak akan terus memainkan permainan tersebut. (why)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *