Produsen Tahu Terancam Bangkrut

RADARSUKABUMI.com – CITAMIANG– Imbas melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat rupanya cukup berpengaruh terhadap para pengusaha tahu. Salah satunya, produsen tahu asal Kampung Kopti RT 9/4, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang.

Sejak rupiah melemah, harga kedelai yang menjadi bahan bau tahu ini merangkak naik dalam setiap harinya. Secara langsung, kenaikan bahan baku itu juga berimbas pada harga jual tahu.

Bacaan Lainnya

“Ya, pasti berpengaruh, soalnya harga kedelai itu ditentukan oleh dolar. Kami terpaksa menaikan harga dua ratus rupiah dan setiap kantongnya. Biasanya jual satu kantong tiga ribu saja, kini jadi Rp 3200,” jelas Sutar (50), pemilik usaha tahu, kemarin (7/9).

Kenaikan harga tahu tersebut, lanjut Sutar, pastinya cukup berpengaruh terhadap penjualan. Hanya saja, karena kenaikannya belum terlalu signifikan, hingga kini masih tergolong stabil.

“Berpengaruh pasti, tapi belum terlalu sih. Soalnya, naiknya belum terlalu besar, selain itu masyarakat juga pada tahu soal melemahnya rupiah ini,” ujarnya.

Dirinya berharap, agar pemerintah bisa kembali menyetabilkan nilai tukar rupiah tersebut. Karena memang, jika situasi ini terus terjadi dampaknya pengusaha tahu bakal gulung tikar.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *