“Misalkan, anggaran belanja modal itu nilainya dikisaran Rp400 sampai Rp500 miliar, di situ kami bisa ambil sekitar 5 atau 10 persen. Dan saya kira itu cukup,”katanya.
Faisal juga mengungkapkan, keberadaan pokir DPRD tergolong sangat baik, karena bisa membantu program pemerintah daerah dalam percepatan pembangunan, yang tidak masuk dalam program pemerintah.
“Maksudnya,pokir itu bisa membantu percepetan pembangunan Kota Sukabumi yang tidak terakomodir dalam program di Pemkot Sukabumi. Karena p;eruntukan pokir itu hasil dari aspirasi masyarakat dari daerah pemilihan masing-masing. contoh, pembuatan drainase, rehabilitasi tempat-tempat umum, dan sejenisnya,”katanya.
Ketika disinggung mengani anggaran bansos DPRD, Faisal menandaskan, dirinya lebih memlilih Pokir. Bahkan dirinya setuju jika bansos tgersebut di hapus dan diganti dengan pokir. “Saya sangat setuju jika bansos diganti dengan pokir saja. Tapi kita lihat saja nanti seperti apa?,”pungkasnya (bal)
