CITAMIANG — Siaga darurat bencana banjir dan longsor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, terus berupaya meningkatkan kemampuan personel dalam melakukan penyelamatan korban banjir. Misalnya saja, dengan menggalakan latihan urban water rescue.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Sukabumi, Imran Wardani mengatakan, dalam menghadapi ancaman bencana alam BPBD terus melakukan peningkatan kemampuan personel baik untuk menyelamatkan diri sendiri maupun penyelamatan korban bencana alam khususnya banjir.
“Ya, belum lama ini kami juga melakukan pembinaan kapasitas personel khususnya penyelamatan diri dan korban melalui gelar latihan urban water rescue di Kaldera Cikidang Sungai Citarik,” kata Imran kepada Radar Sukabumi, Minggu (12/12).
Lanjut Imran, peningkatan kapasitas personil ini dilakukan mengingat sebagian besar kota di Indonesia khususnya Sukabumi berada di jalur sabuk gunung api dan juga rentan terhadap banjir, baik banjir bandang atau genangan. Terlebih lagi setelah ditetapkan siaga darurat banjir dan longsor oleh Walikota Sukabumi sejak 15 November 2021 hingga 30 April 2022.
“Dalam hal ini, tentunya memerlukan strategi penanganan bencana yang efektif cepat dan tepat agar meminimalisir dampak korban dari bencana bilamana terjadi,” ujarnya.
Menurutnya, pertolongan banjir di luar gedung dengan banjir di dalam gedung memiliki karakteristik tersendiri. Semisal, bentuk bangunan, banyaknya jaringan listrik, gelap, banyaknya ruang-ruang kecil dan komunikasi yang kemungkinan terputus dengan Pos Kolap akibat kedapnya ruang bawah tanah bisa terjadi dan mengganggu jalanya koordinasi dan komando penyelamatan.
“Nah ini semua memerlukan keahlian khusus dan personil yang terlatih dengan baik,” ucapnya.
