Sepakat Jaga Kondusifitas Sukabumi

Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi berserta unsur Forkopimda beserta tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda dan mahasiswa saat membubuhkan tanda tangan deklarasi kondusifitas.

SUKABUMI – Seluruh unsur, mulai dari pemerintah, penegak hukum, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda dan mahasiswa sepakat untuk menjaga kondusifitas Kota Sukabumi. Kesepakatan semua unsur itu, dituangkan dalam deklarasi anti kekerasan.

Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi mengungkapkan, semua usnur masyarakat sepakat untuk memastikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Kota Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Untuk mewujudkannya, tidak hanya mengandalkan aparat keamanan dan pemerintah. Artinya, pemda dalam kerangka tugas bersama aparat polri TNI menggandeng mahasiswa, OKP dan ormas bersama-sama menjaga situasi kondusif di Kota Sukabumi.

“Hari ini mengundang elemen unsur pimpinan daerah, pimpinan ormas dan pemuda dalam sumbang saran apa yang dilakukan dalam rangka Sukabumi aman dan kondusif,” jelasnya usai kegiatan rapat koordinasi unsur pimpinan daerah Kota Sukabumi bersama perwakilan elemen warga tentang situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Kota Sukabumi dilaksanakan di Oproom Setda Balai Kota Sukabumi, Kamis (6/2).

Menurut Fahmi, Kota Sukabumi mendapatkan pelajaran berharga dan hikmah atas adanya korban penganiayan diduga dilakukan geng motor dan kini dirawat di RSUD R Syamsudin.

Adanya geng motor yang muncul kembali wajib diantisipasi dan dipersempit serta hal ini bukan tugas pemerintah tapi tugas bersama.

“Kami berharap semua elemen menjalin kebersamaan menjaga kondusivitas wilayah dan bergerak membuat langkah bersama.

Komitmen bersama ini bergerak mengantisipasi masalah sosial apakah geng motor, kenakalan remaja yang ganggu kondusivitas wilayah,” imbuhnya.

Dalam rakor ini, terdapat enam kesimpulan yang disepakati :

  1. Aparat kepolisian akan menindak tegas aksi kekerasan terutama geng motor.
  2. Ormas dan elemen masyarakat beserta pemerintah bersama-sama memberikan edukasi dan pencegahan aksi kekerasan seperti geng motor.
  3. Mewasapadai berita hoak dan provokasi di media sosial.
  4. Pelibatan teknologi yang dilakukan terkait kamera CCTV di tiap pintu masuk atau titik keramaian.
  5. Sampaikan hal sekecil apapun di wilayah kepada aparat.
  6. Media massa diharapkan memberitakan informasi dengan bijak sesuai dengan kaidah jurnalistik,” tandasnya.

Sementara itu, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Wisnu Prabowo menambahkan, polisi akan melakukan tindakan tegas terukur ketika ada aksi kekerasan yang mengancam warga. Pihaknya bersama petugas gabungan akan meningkatlan patroli gabungan bersama.

“Selama ini sudah dilakukan upaya pencegahan dengan patroli ke sejumlah titik, kami akan tindak tegas prilaku yang meresahkan warga,” pungkasnya. (upi/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *