Masa Pandemi, Penilaian Kampung Proklim Secara Virtual

Penilaian lomba kampung Proklim dilakukan secara virtual di ruangan Tapem Kota Sukabumi, belum lama ini. Foto:ist

RADARSUKABUMI.com – Dua kelurahan yakni Jayamekar dan Sindangsari mewakili Kota Sukabumi mengikuti perlombaan Program Kampung Iklim (Proklim) 2020 tingkat Nasional. Dua kelurahan itu terdiri dari RW 03 Kelurahan Jayamekar, Kecamatan Baros dan RW 05 Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Lembursitu.

Namun untuk penilaian kampung Proklim 2020 di tengah Pandemi Covid-19 dilakukan secara virtual daring.

Bacaan Lainnya

“Perwakilan Kelurahan Jayamekar dan Kelurahan Sindangsari maju untuk lomba Proklim tingkat nasional yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup di tahun ini,”kata Kasi Kemitraan dan peningkatan Kapasitas pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, Jarry Nugraha, Selasa (17/11).

Pihaknya membantu mengirim portofolio berkas untuk persyaratan lomba, seperti dokumentasi kegiatan yang telah dilakukan di dua wilayah sebagai Kampung Proklim.

Setelah berkas Portofolio dikirimkan, penilaian dilakukan oleh juri dari Kementerian dengan langsung melalui aplikasi zoom meeting, yang menghadirkan perwakilan dua wilayah yang didampingi para Lurah dan Camat.

“Zoom meeting kami lakukan di ruang Tapem Setda Kota Sukabumi beberapa waktu lalu, agar koneksi internet berjalan lancar dalam proses penilaian,”jelasnya.

Penilaian lomba Proklim yang telah dilaksanakan oleh para peserta diantaranya, penghijauan di setiap wilayah, ketahanan pangan, pertanian, peternakan, dan perubahan energi terbaru. Semua aspek tersebut harus dimiliki oleh para peserta.

Bentuk dukungan DLH kepada dua wilayah untuk lomba Proklim diantaranya, memberikan bantuan tanaman dan tong penampung air.

“Yang paling penting untuk Proklim itu adaptasi perubahan iklim, di mana warga masyarakat sudah siap menghadapi perubahan iklim, salah satunya ketahuan pangan dampak perubahan iklim,”ujarnya.

Rencananya dari Kementerian ingin berkunjung langsung ke lokasi Kota dan Kabupaten, namun mengingat Kota Sukabumi sudah berubah zona nya tidak hijau lagi, termasuk tim juri dari Kementerian dari Jakarta juga belum masuk zona aman dari virus Covid-19.

“Makanya sangat riskan dan penilaian dilakukan secara virtual. Ada tanya jawab dari juri kepada para peserta selama proses penilaian berjalan, para peserta melakukan presentasi melalui daring,”pungaksnya. (Bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *