Gandeng ITB, Pemkot Sukabumi Kenalkan Pemasaran Lewat Gamifikasi

Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi
Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi membuka pelatihan Peningkatan Kompetensi Pemasaran Digital UMKM Sukabumi dalam rangka UMKM go to Digital di Hotel Fresh Kota Sukabumi, Minggu (6/11).

GUNUNGPUYUH— Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar naik kelas, menggelar pelatihan Peningkatan Kompetensi Pemasaran Digital UMKM Sukabumi dalam rangka UMKM go to Digital di salah satu hotel di Kota Sukabumi, Minggu (6/11).

Pelatihan UMKM Sukabumi dengan sistem terintegrasi berbasis gamifikasi menuju Sukabumi go digital berkolaborasi antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Jumlah peserta pelatihan yang digelar daring dan luring ini mencapai sebanyak 137 orang.

Bacaan Lainnya

“Pemda berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas UMKM agar naik kelas. Sehingga selain maju juga mampu menyerap tenaga kerja dan mampu berjuang bersama-sama. Dengan metode yang baru wali kota berharap jadi pengusaha UKM yang merekrut tenaga kerja,” ujar Walikota Sukabumi Achmad Fahmi usai membuka pelatihan.

Fahmi menerangkan, ketika terjadi penurunan ekonomi yang jadi pilar paling kuat yakni UMKM. Oleh karenanya jadi pelaku UMKM terbaik untuk kota, provinsi dan negeri.

“Kami pemda memiliki semangat yang maksimal agar ekonomi kretrif dimunculkan dengan meningkatkan kinerja pemda,” kata Fahmi. Di mana ekonomi kreatif kami dimasukkan dalam misi walikota dan wakil walikota yakni sektor pedagangan ekonomi kreatif.

Intinya kata Fahmi, penda berupaya keras jadikan ekonomi kreatif prioritas dalam pembangunan. Caranya pelatihan tidak hanya digelar Diskumindag melainkan Bappeda, disnaker, dan dinkes. Intinya disebar ke dinas lain sesuai kewenangannya. Fahmi menerangkan, ada 4 peluang transformasi UMKM.

Pertama besarnya populasi generasi muda sampai 60 persen. Di mana dari sebanyak 365 ribu jumlah penduduk hampir 60 persen di antaranya generasi milenial dengan semangat muda.

Diharapkan jadi peluang tranformasi UMKM, maknanya pengelolaanya tidak sebagaimana sebelumnya misalnya door to door. Kolaborasi dengan ITB dalam upaca ada cara baru dalam meningkatkan kualitas UMKM.

Kedua, ekonomi digital makin tumbuh. Sekarang ini mall pusat perbelanjaan lebih banyak jalan jalan, sementara transaksi belanja belum sebanding.

Ketiga, perbankan memberikan kredit usaha rakyat (KUR) sehingga UMKM naik.

Ke empat, keterlibatan Indonesia di forum internasional sehingga jadi sebab UMKM bertahan. Misalnya ada little Sukabumi dengan ada galeri UMKM produk ditampilkan disana.

Fahmi berharap, kolaborasi dengan ITB dapat memanfaatkan ecommerce yang ada. Sebab mereka yang bisa beradaftasi dengan percepatan teknologi atau perubahan digitalisasi yang akan bertahan.

“Kemampuan pemasaran secara offline dan online yang harus terukur dalam pergerakan ekonomi,” cetus Fahmi. Misalnya titik juara Gerai mengenalkan produk dan pemasaran online.

Bersyukur lanjut Fahmi, gubernur memberikan apresiasi atas perencanaan dan pencapaian pembangunan di Kota Sukabumi. Salah satunya perencanaan dan pelaksanaan pembangunan secara digitalisasi maka UMKM harus bertranformasi terdigitalisasi, mari semangat dan tingkatkan kualitas serta komitmen transfromasi UMKM. (cr4/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *