SUKABUMI — Dalam rangka membangun komunikasi dan kebersamaan tokoh lintas agama, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Sukabumi menggelar dialog temu tokoh lintas agama tahun 2022 di Meeting Room, Toserba Selamat, Rabu (6/7).
Dalam kegiatan tersebut, Walikota Sukabumi Achmad Fahmi turut membuka acara dialog yang juga didampingi Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami, Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin, perwakilam Kodim 0607 Kota Sukabumi, dan tokoh lintas agama.
”Alhamdulillah Kota Sukabumi kondusif bukan hanya karena peran aparat keamanan dan pemerintah, melainkan karena peran tokoh lintas agama mampu membangun komunikasi dan kebersamaan. Mudah-mudahan komunikasi dan kebersamaan ini senantiasa terjalin,” ujar Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi.
Fahmi mengatakan, agama memiliki sifat transendental, universal dan kudus. Makna transendental yakni semua agama mengajarkan hubungan antara makhluk dengan pencipta.
Universal memiliki nilai yang sama mengajarkan perdamaian, persatuan dan persaudaraan jangan sampai konflik antar umat beragama. ” Saya dan unsur forkopimda memasifkan komunikasi dengan umat dan jemaah agar kondusif.
Bersyukur kata Fahmi, pada tahun lalu Kota Sukabumi masuk kota toleran di Indonesia. Ternyata kerukunan umat beragama dapat memajukan kota kita,” katanya.
Terakhir yang ketiga kudus artinya suci harus sedemikian rupa menyampaikan kepada warga jangan mempermaikan nilai dalam agama. Tugas bersama menjelaskan kepada umat agar saling menghargai dan menghormati satu sama lain. ” Terimakasih telah menjaga Kota Sukabumi yang nyaman dan kondusif,” imbuhnya.
Sementara itu ditempat yang sama, Kapolres Sukabumi Kota, AKBP SY Zainal Abidin mengapresiasi pemerintah daerah yang telah berupaya menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan pemuka agama. “Saya memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, karena memang kegiatan seperti inilah yang harus ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya,” kata Zainal.
Mungkin, lanjut Zainal, dua tahun lebih sempat hampir semua kegiatan terhambat. Namun, pasca pandemi Covid-19 saat ini dapat kembali mempererat silaturahmi dnegan semua elemen khususnya para pemuka agama. “Alhamdulilah tuhan memberikan kemudahan kepada kita semua. Pandemi sudah mulai bisa kita kendalikan walaupun belum selesai sehingga hal-hal inilah yang harus kita munculkan kembali,” bebernya.
Zainal menambahkan, keaneka ragaman merupakan salah satu kekayaan terbesar yang dimiliki Bangsa Indonesia sebagai wadah pemersatu bangsa. “Banyak bangsa dan negara yang merasa iri dengan kondisi yang ada di kita, adanya keaneka ragaman yang kita miliki dan menjadi sumber dari kekayaan negara, mulai dari agama, ras, suku bangsa, bahasa, budaya dan adat istiadat ditambah faktor geografis yang kita miliki,” pungkasnya. (bam)
