RADAR SUKABUMI – Ratusan pekerja yang terdampak Covid-19 di Kota Sukabumi berbondong-bondong mendaftarkan dirinya untuk mendapatkan kartu pra kerja. Mayoritas, pekerja yang mendaftarkan dirinya ini para pekerja yang dirumahkan oleh berbagai sektor perusahaan.
Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Sukabumi, Yemmi Yohani menjelaskan, hampir setiap hari pasca dibukanya pendaftaran kartu pra kerja, tidak kurang dari 20 orang yang datang melakukan pendaftaran.
“Sudah mulai banyak yang daftar, tapi kami hanya bertugas mendampingi saja. Jadi, mereka mendaftarkan sendiri pada tempat yang sudah kami sediakan, kurang lebih 20 orang yang daftar setiap harinya,” jelas Yemmi kepada Radar Sukabumi, Minggu (19/4).
Namun begitu, lanjut Yemmi, setiap orang yang mendaftar tidak mudah karena server pendaftaran kartu pra kerja sering error. Bahkan, dari 20 orang yang mencoba mendaftar, tidak lebih dari setengahnya yang berhasil.
“Kendalanya terkadang servernya eror, sehingga proses registrasi banyak yang tidak berhasil. Tadi saja,dari dua puluh orang yang daftar, yang berhasil itu hanya satu saja,” sebutnya.
Sebelumnya, dampak pandemi Covid-19 kepada karyawan dan buruh di Kota Sukabumi rupanya semakin menjadi. Data terbaru, sebanyak 901 buruh dan karyawan terpaksa dirumahkan oleh perusahaannya.
“Data yang kami terima sekitar 901 orang yang sudah dirumah dari berbagai sektor usaha yang dirumahkan,” sebutnya.
Perusahaan dan pabrik yang merumahkan buruh dan karyawannya tersebut karena operasional pabrik terbatas. Seperti halnya, karna tidak ada bahan baku untuk produksi karena bahan bakunya didatangkan dari luar negeri.
“Seperti garmen misal, untuk ekspor keluar itu disaat seperti ini berkurang dan perusahaan lainya pun amat terdampak sehingga sepi dan terpaksa merumahkan karyawannya,” pungkasnya. (upi/t)
