SUKABUMI— Memasuki musim pancaroba atau peralihan musim, masyarakat dihimbau untuk selalu menjaga kesehatan dan tetap melakukan protokol kesehatan. Di mana, pada musim tersebut, terjadi beberapa kasus batuk, flu dan pilek hingga penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Puskesmas Selabatu drg. Riska Rachmawati mengatakan, ada sekitar 60 sampai 70 persen warga yang berobat ke Puskesmas Selabatu yang mengeluhkan batuk pilek setiap harinya. Bahkan, kasus DBD pun tidak kalah banyaknya dari kasus tersebut. “Keluhan hampir rata antara usia dewasa dan anak-anak. Dan rata-rata keluhannya batuk pilek,”ujar dr Riska kepada Radar Sukabumi, Kamis (15/9).
Ia menambahkan jika gejala batuk pilek tidak mempengaruhi program Bias (Bulan imunisasi anak Sekolah) yang saat ini sedang berlangsung di wilayahnya.
“Selama tidak ada demam, imunisasi masih bisa di lakukan. Kecuali memang siswa ini mengalami batuk pilek disertai demam,” jelasnya.
Hal senada juga di ungkapkan Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, dr. Wahyu Handriyana.
Ia menghimbau masyarakat kota Sukabumi untuk selalu menjaga kesehatan melalui istirahat dan makan yang cukup, tetap melakukan prokes.
“Pancaroba itu biasanya flu, DBD. Yang perlu diperhatikan lagi flu itu gejalanya sama, nularnya sama. Ditambah cuacanya gini. Berarti harus ekstra waspada,” imbuh Wahyu pada Radar Sukabumi.
Menurut dia, saat masuk musim pancaroba seperti ini, perubahan suhu udara banyak berpengaruh pada tubuh. Secara otomatis, tubuh akan berusaha menyesuaikan dengan temperatur sekitar.
“Bisa saja gejala batuk pilek itu awal gejala tertular covid. Tapi karena efek vaksinasi, banyak yang gejalanya ringan,” sambung Wahyu.
Ia menghimbau bagi masyarakat yang memiliki gejala batuk pilek dan demam untuk segera menghubungi petugas kesehatan dan puskesmas terdekat. “Kami himbau untuk tetap di rumah menjaga jarak dengan yang lain dan melaksanakan protokol kesehatan,”pungkasnya. (cr3/t)
