SUKABUMI – Sukabumi Fighting Club (SFC) menggelar hari jadinya yang ke 12 tahun dengan penuh kesederhaan, Sabtu (2/12). Kegiatan yang diadakan di Tempat Rekreasi OASIS itu, dihadiri sejumlah pupuhu dan pengurus SFC serta para atlet dari lintas olah- raga beladiri.
Ketua Pelaksana hari jadi SFC ke-12, Emal Hadipassa mengatakan, peringatan hari jadinya ini merupakan bentuk rasa syukur atas keberlangsungan oraganisasi yang sudah 12 tahun meniti karir di Sukabumi.
Tentunya, menapaki usia ini banyak lika-liku organisasi dan pengalaman yang dihadapi, namun persoalan tersebut tidak menyurutkan para pengurus dan atlet untuk terus melahirkan prestasi olahraga bagi Kota Sukabumi.
“Alhamdulillah, meski digelar sederhana, tetapi penuh rasa khidmat dan masih terasa kekompakannya. Semoga SFC bisa terus berjaya membawa Sukabumi lebih baik lagi di bidang olahraga, khususnya olehraga beladiri,” kata Emal.
Ditambahkan dia, pihaknya mengucapkan terima kasih atas dedikasi yang tinggi ke- pada para atlet yang sudah melahirkan medali untuk Kota Sukabumi, baik pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat XIII, maupun yang akan berlaga pada Pekan Olahraga Nasional (PON), mendatang.
“Kita memiliki Cabor andalan pada PORPROV XIII lalu, diantaranya pada Cabor Muaythai, Gulat, Sambo, Kurash dan Judo. Alhamdulillah di tahun ini juga ada dua cabor baru yang akan dikembangkan yaitu cabor Jujitsu dan Wushu Sanda, terangnya.
Diterangkan Emal, SFC merupakan organisasi bentukan untuk menaungi para pemuda atau petarung jalanan. Sehingga mereka diberikan ruang dan wadah tersendiri, guna mengembangkan bakatnya di dunia beladiri.
“Kami masih konsentrasi dipembinaan atlet amatir, meskipun beberapa atlet kami ada yang sudah turun di ajang AmPro Muaythai maupun Grapling MMA. Dan Alhamdulillah semuanya berprestasi membawa medali,” terang dia.
Sementara itu, pengurus SFC lainnya yang juga Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi, Ganjar Ramdani Saputra menambahkan, saat ini anggota SFC sudah menca- pai 250 orang. Awalnya, Pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 lalu, hanya diikuti dari 40 orang.
“Saat itu, durasi latihan pada dua tahun awal sampai empat jam per hari, mulai dar stand fight, Ground Fight, Senjata dan Tenaga dalam. Tetapi kurikulum itu kami rubah pada tahun 2015 dan fokus pembinaan ke Olahraga amatir untuk mencetak atlet,” pungkasnya. (why)
