Lapas Sukabumi Asah Keiman dan Ketaqwaan Napi

Pesantren Lapas Sukabumi
Sejumlah Napi Lapas Kelas IIB Sukabumi saat mengikuti kegiatan pesantren, Jumat (5/5).

WARUDOYONG – Guna mewujudkan pembinaan dan pelayanan prima, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sukabumi menyelenggarakan kegiatan pesantren untuk memperkuat pendidikan agama bagi para narapidana (Napi).

Kegiatan pesantren ini, diikuti seluruh Napi Lapas Sukabumi yang beragama Islam secara bergantian sekitar 150 orang setiap harinya.

Bacaan Lainnya

Pembinaan kepribadian ini, dilaksanakan di Pesantren Al Barokah Lapas Sukabumi yang sudah terdaftar di Kemenag No Statistik 51327207085 yang bekerja sama dengan pengajar dari Kementerian Agama Sukabumi.

BACA JUGA:Lapas Sukabumi Bumi Hanguskan Barang Terlarang

Diketahui, Pesantren Al Barokah Lapas Sukabumi sudah berdiri sejak 2018 yang dipimpin Asatidz Dedi Rizaludin dari Kemenag Kota Sukabumi.

Kepala Lapas Kelas IIB Sukabumi, Christo Toar mengatakan, kegiatan ini untuk memberikan pembelajaran agama kepada para Napi agar bisa memperbaiki akhlak dan meningkatkan keimanan selama menjalani masa hukuman.

“Di Lapas Sukabumi terdapar pesantren Al Barokah yang bekerja sama dengan pengajar dari Kementerian Agama, tujuannya agar para Napi dapat memahami agama dan bisa memperbaiki diri,” kata Christo kepada Radar Sukabumi, Jumat (5/5).

Lanjut Christo, kegiatan pesantren ini juga merupakan bagian dari program rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi Napi.

Diharapkan dengan kegiatan ini, Napi dapat lebih memperkuat iman dan taqwa serta mampu kembali ke masyarakat dengan sikap yang lebih baik.

“Ini merupakan bentuk program rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi Napi yang bekerjasama dengan Kemenag Kota Sukabumi” tuturnya.

Sementara itu, salah seorang Napi Lapas Kelas IIB Sukabumi, TP (44) mengaku, merasakan dampak positif dari program pesantren Al Barokah Lapas Sukabumi.

“Alhamdulillah saya sudah melalui berbagai jenjang pengajian mulai dari Iqro dan sekarang sudah sampai membaca Alquran, sebelumnya saya tidak bisa membaca Alquran” ucapnya.

Sementara itu, salah satu Asatidz, Dedi Rizaludi berharap, pesantren di Lapas Sukabumi ini, diharapan dapat menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya untuk meningkatkan pendidikan agama, sehingga para Napi dapat menjadi manusia yang lebih baik dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

“Harapannya para narapidana dapat berubah menjadi lebih baik, asalnya diluar dia jauh dari agama, ketika di Pesantren Al Barokah Lapas Sukabumi dapat lebih meningkatkan iman dan ketaqwaannya,” singkatnya. (bam)

Pos terkait