Konser Violin di Sukabumi Memukau, Usung Tema Concert Orchestra Budaya Nusantara

SUKABUMI – Penampilan konser tunggal bertajuk Concert Orchestra Budaya Nusantara di  Gedung Juang 45, Kota Sukabumi, memukau ratusan penonton pada Sabtu (7/9) malam.

Konser violin yang sudah menjadi agenda tahunan ini, telah dihadiri Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi dan sejumlah pejabat dari pemerintah daerah Kota Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Puluhan pemain biola, tampak tampil begitu memukau dengan menghadirkan berbagai lagu daerah dari berbagai penjuru Nusantara dengan aransemen khas orkestra.

Para penonton pun terbawa suasana oleh harmoni musik yang dimainkan dengan apik oleh para pemain orkestra tersebut. Terlebih, para pemain violin telah menggunakan berbagai macam baju adat mulai dari Sabang sampai Merauke. Mereka terlihat begitu fokus dan penuh semangat dalam setiap penampilannya.

Pembina Sukabumi Violin Community sekaligus Founder Rumah Inspirasi Dadang Kuswandi mengatakan, pihaknya mengaku bersyukur dan gembira. Lantaran, konser tersebut telah berlangsung cukup meriah dan memukau seluruh penonton.

“Konser malam ini benar-benar menghibur dan memukau. Saya bangga melihat anak-anak kita bisa menghasilkan karya musik yang begitu indah dan bermutu,” kata H. Dadang kepada Radar Sukabumi pada Sabtu (07/09) malam.

Dengan adanya konser tunggal Concert Orchestra Budaya Nusantara ini, diharapkan dapat semakin mengangkat dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat luas, khususnya di Kota Sukabumi.

Para penonton pun berharap agar acara semacam ini dapat terus diadakan dan menjadi ajang bagi para pemuda-pemudi Sukabumi untuk terus berkarya dan mengembangkan bakat di bidang musik

“Alhamdulillah sangat antusias sekali, kita sangat gembira dengan acara ini, mungkin saya mengucapkan terima kasih pertama-tama kepada Polres Sukabumi Kota yang hampir 80 persen membantu saya, dan orang-orang tua violin sangat besar antusiasnya dalam hal finansial materi dan bantuan secara fisik jadi ini merupakan hal-hal luar biasa buat saya,” jelasnya.

Konser tersebut, sambung H. Dadang merupakan agenda tahunan dan sudah berlangsung ke tahun 15. Namun demikian, konser yang dilakukan secara meriah tersebut, baru berjalan sepanjang 5 tahun terakhir. “Iya, ini tahun ke 15. Tapi, sebetulnya acara yang paling meriah itu, kita cuma lima tahun di sini. Nah, ke belakangnya gak ada acara begini. Jadi, baru lima tahun ini,” ujarnya.

Menurutnya, konser tunggal yang mengambil tema Budaya Nusantara tersebut, sengaja dilakukan. Lantaran, ia memiliki keinginan untuk mempersatukan tanpa melihat ras, suku, agama atau kepercayaan. “Iya, yang penting misinya kita saling membantu sesama teman, sesama tetangga dan sesama manusia. Nah, pada intinya kayak gitu,” timpalnya.

Concert Orchestra Budaya Nusantara ini, kata H. Dadang, berhasil memukau ratusan penonton dari wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi. Bahkan, para penonton pun hadir dari berbagai daerah. Seperti, Bogor, Jakarta, Bandung, Tangerang dan lainnya. “Ini persiapannya sekitar 3 bulan. Harapannya semoga setiap tahun itu, berjalan kayak gini dan lebih meningkat lagi. Mungkin nanti tahun depan, kita akan lakukan lebih besar lagi acaranya dan lebih padat,” tukasnya.

Keberhasilan Concert Orchestra Budaya Nusantara ini, merupakan kerja keras dan bantuan para pembina dan para pelatih yang selalu loyalitas, tanpa dibayar atau dibantu sama pemerintah daerah. Untuk itu, ia berharap pemerintah daerah dapat memperhatikan para pelatih dan pembina violin.

“Konser ini, anggaranya semua dari kita dan dibantu orangtua. Intinya, mereka itu kan orang-orang biasa, tolong lah kita ini kan luar biasa, jika dibanding dengan kota-kota lain, tidak ada yang sifatnya latihan itu bayar,” timpalnya.

Masih ditempat yang sama, Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi mengatakan, ia mengaku sangat bangga. Lantaran, kemampuan generasi muda asal  Kota Sukabumi dapat diandalkan. Sehingga, diharapkan mereka dapat mampu menjadi generasi penerus yang terbaik di masa yang akan datang. “Semuanya menarik, seluruh yang berkolaborasi itu menjadi sesuatu yang unik dan menarik,” kata Rita.

“Luar biasa sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa kegiatan positif ini banyak menghasilkan prestasi-prestasi yang luar biasa di bidang seni, olahraga dan budaya,” kata Rita.

Untuk itu, pihaknya sangat mengapresiasi perihal kegiatan yang dilakukan oleh Founder Rumah Inspirasi, karena hal tersebut dapat membuktikan bahwa, penampilan mereka atau anak-anak Sukabumi yang bertalenta dan berprestasi.

“Semoga kegiatan ini, terus dilaksanakan dan ditingkatkan lagi. Sehingga pemuda-pemudi khususnya di Sukabumi Kota ini, lebih banyak menghasilkan prestasi-prestasi dan lebih melaksanakan kegiatan-kegiatan positif,” imbuhnya.

“Ternyata justru dengan kita mempersiapkan kegiatan-kegiatan positif itu, akan lebih mempersiapkan masa depan mereka (anak-anak),” imbuhnya.

Terlebih, konser tunggal ini mengambil tema Budaya Nusatara. Itu bagus ya, supaya kita sadar bahwa, kita ini memang Bhineka Tunggal Ika. Nah, di Sukabumi Kota ini, kan juga beragam, sehingga tidak ada lagi yang mempermasalahkan dari daerah mana atau suku dan ras mana. Karena, kita satu yaitu Indonesia,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Violin Sukabumi, Dendi Kusmayadi mengatakan, konser violin tahun ini, telah mengambil konsep seni budaya Nusantara. Sehingga, pada saat konser tersebut, terdapat beberapa para violin yang telah membawakan lagu-lagu daerah Nusantara. Hal ini, sengaja dilakukan di konser tahun ini agar dapat berbeda dari konser tahun sebelumnya. Bahkan, di konser tahun depan direncanakan akan berbeda dengan konser saat ini. “Kenapa Nusantara, ia karena kita ngikutin mungkin Indonesia Maju. Jadi kita lebih ke Nusantara aja,” jelas Dendi.

Pada Concert Orchestra Budaya Nusantara ini, sambung Dendi, telah diikuti lebih dari 70 orang pemain biola yang merupakan warga asli Sukabumi. Mereka telah membawakan sebanyak 14 lagu daerah di Nusantara. Diantaranya, lagu Sipatokaang, Parisberantai, Yamko Rambe dan masih banyak lagi lagu daerah lainnya yang mereka bawakan sehingga memukau para penonton.

“Puluhan pemain biolan ini, juga telah menggunakan baju adat dari Sabang sampai Merauke. Hampir ada 70 orang lebih pemain biola dari suara satu sampai suara tiga. Itu semua saya libatkan dari 14 lagu daerah se Nusantara. Untuk usianya itu, mulai dari usia 5 tahun sampai dewasa,” pungkasnya. (Den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *