SUKABUMI — Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Sukabumi, mencatat sepanjang Januari hingga Februari 2024 terdapat sebanyak enam kali kebakaran. Penyebabnya, didominasi kelalaian manusia dan korsleting listrik.
Kabid Damkar dan Penyelamatan Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Sukabumi, Ujang Rustiandi menjelaskan, dari enam kasus kebakaran tersebyt rinciannya yakni, lima kali kebakaran terjadi pada Januari dan satu kali pada Februari. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini hanya mengakibatkan kerugian materi saja,” kata Ujang kepada wartawan, Jumat (15/3).
Menurutnya, kerugian materi akibat kasus kebakaran tersebut cukup fantastis yakni mencapai ratusan juta. “Memang korban jiwa maupun korban luka tidak ada. Tapi, kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp100 juta,” ujarnya.
Ia membeberkan, saat melakukan penanganan kebakaran ada beberapa kendala di lapangan seperti halnya lokasi yang sulit diakses armada Damkar. “Ya, kendala itu salah satunya saat lokasi kebakaran sulit diakses kendaraan Damkar. Meski demikian, kami berupaya maksimal dalam melakukan penanganan,” ucapnya.
Ujang menambahkan, Damkar tidak hentinya mengingatkan masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi kebakaran terutama saat musim kemarau. “Mari bersama menjaga kebersihan lingkungan, menghindari kelalaian yang dapat menyebabkan kebakaran, dan segera melaporkan jika menemukan potensi kebakaran,” tuturnya.
Tak hanya itu, Ujang juga mengingatkan agar masyarakat selalu memastikan instalasi listrik dan peralatan elektronik dalam kondisi baik dan aman. “Korsleting listrik merupakan penyebab kebakaran yang cukup sering terjadi. Sebab itu, mari selalu memeriksa instalasi listrik dan peralatan elektronik agar terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan,” tambahnya.
Sejauh ini, Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Sukabumi juga terus melakukan sosialisasi dan peningkatan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran di lingkungan masyarakat. “Kami terus berupaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat menjaga keamanan dan keselamatan bersama,” pungkasnya. (Bam)
