Dinkes Kirim Psikiater

CIKOLE– Dinas Kesehatan Kota Sukabumi bakal kirim psikiater untuk dampingi enam warga Kota Sukabumi yang menjadi korban selamat bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. Lantaran, walaupun secara fisik kondisi enam korban selamat ini cukup sehat, namun efek trauma masih cukup terlihat.

Diketahui enam warga Kota Sukabumi yang selamat dalam bencana tersebut yakni, Yoyom Yuliawati (70) lalu dua orang anaknya, Selvi (32) dan Ria Aryani (29) kemudian tiga cucunya, Renata (3), Kirana (5) dan Aira (7).

Bacaan Lainnya

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Sukabumi, dr. Lulis Deliawati mengungkapkan, dari awal penjemputan enam korban selamat ini, pihaknya mengikutsertakan tim medis untuk memastikan kondisi kesehatan korban ini.

“Kondisi kesehatan para korban selamat ini sudah kami dampingi dari mulai penjemputan, saat itu secara fisik kondisinya cukup baik, hanya saja memang psikologisnya masih mengalami trauma,” jelasnya, kemarin (10/10).

Untuk memastikan kesehatan dan dampak trauma para korban selamat ini, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi bakal melibatkan tim medis dan psikiater. Sehingga, kesehatan fisik maupun psikologisnya dapat pulih.

“Kesehatan fisik dan psikologis ini merupakan tanggungjawab kami, setiap harinya secara berkala kami akan terus pantau dan dampingi perkembangannya,” ujarnya.

Penanganan sikolgis keenam warga Kota Sukabumi ini bakal diberikan berbeda karena dari enam korban selamat ini tiga diantaranya merupakan anak di bawah umur.

“Secara teknisnya penanganannya itu oleh psikiater, karena emang ada anak-anak juga. Tentunya, dampak traumatis masih cukup tersimpan di benaknya masing-masing,” tutupnya.

Sementara Itu, Selvi (32), satu dari enam korban selamat ini mengaku masih mengalami trauma akibat bencana yang menelan ribuan korban jiwa ini.
Terutama anak-anak, yang masih mengalami rasa ketakutan.

“Kondisi fisik secara keseluruhan cukup baik ya, hanya saja memang kalau trauma jelas pasti ada karena peristiwa itu amat luar biasa terjadi,” pungkasnya.

 

(upi/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *