WARUDOYONG–Sepanjang September 2022 sebanyak 27 kejadian bencana melanda sejumlah wilayah di Kota Sukabumi. Kejadian tersebut berupa tanah longsor, cuaca ekstrem , kebakaran dan banjir.
” Cuaca ekstrem dan tanah longsor masih mendominasi kejadian bencana di Kota Sukabumi,” ujar Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Akhmad Zulkarnain, Minggu (2/10/2022).
Berdasarkan data BPBD Kota Sukabumi 27 kejadian itu diantaranya, sebelas kejadian tanah longsor, tujuh kejadian cuaca ekstrem, lima kejadian kebakaran permukiman penduduk, dan empat kejadian banjir.
“Ada beberapa warga yang terdampak diantaranya, 12 jiwa terdampak tanah longsor, kebakaran permukiman sebanyak 9 jiwa, 7 jiwa terdampak cuaca ekstrem, dan untuk banjir tidak ada warga yang terdampak. Tidak ada korban jiwa, hanya dua warga mengalami luka ringan dan dua jiwa lainnya mengungsi,”katanya.
Zulkarnain juga mengatakan untuk kerugian akibat bencana dari hasil rekapitulasi tim di lapangan dengan taksiran mencapai Rp1,15 miliar. Tingginya aduan di September tidak terlepas dari cuaca buruk yakni hujan deras yang hampir setiap hari mengguyur seluruh wilayah di Kota Sukabumi.
Sesuai hasil prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) saat ini sudah memasuki musim penghujan yang ditandai dengan curah hujan yang cukup tinggi sehingga memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti cuaca ekstrem, banjir dan longsor
Dirinya menghimbau kepada warga untuk selalu waspada dan tidak beraktivitas sementara di lokasi rawan bencana jika kondisi cuaca sedang ekstrem. Serta ia meminta kepada warga untuk selalu memastikan dan memeriksa jaringan listrik, kompor dan lainnya serta tidak melakukan aktivitas yang bisa berpotensi terjadinya bencana.
“Selain itu kami himbau warga untuk secara swadaya membersihkan aliran air agar saat turun hujan deras air tidak tersendat yang bisa memicu terjadinya bencana banjir. Dan kami pun sudah menyiapkan personel untuk memantau kondisi di lapangan,” pungkasnya. (Cr3/d)
