CIKOLE – Sebanyak 11 siswa SMP beserta tujuh orang guru pendamping diberangkatkan sebagai delegasi Kota Sukabumi pada Jambore Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang digelar di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Selasa (31/10).
Mereka akan berbaur bersama dengan ribuan peserta lainnya yang berasal dari seluruh daerah di Jawa Barat. Kesebelas siswa tersebut bakal mengikuti serangkaian kegiatan selama tiga hari dalam ajang bertajuk West Java Literacy Reading Chalenge (WJLRC) tahun 2017.
Wakil Walikota Sukabumi Achmad Fahmi menyebutkan keberangkatan para siswa sebagai delegasi jambore GLS itu merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah terhadap insan pendidikan yang konsisten dalam menjalankan Gerakan Literasi.
Dengan demikian, generasi literat akan terus bermunculan dari sekolah-sekolah di Kota Sukabumi.”Gerakan Literasi memiliki jangkauan dunia yang lebih luas.
Untuk mendukung kegiatan tersebut, pemerintah daerah telah memberikan support untuk kebutuhan digitalisasi,” ungkap Fahmi.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Kota Sukabumi Dudi Fatul Jawad menilai para siswa dan guru pendamping yang menjadi delegasi pada kegiatan jambore GLS itu merupakan orang-orang terpilih. Mereka berasal dari berbagai pegiat Gerakan Literasi.
Menurut Dudi istilah GLS bukan hanya sekedar membaca saja, tetapi juga membuat sebuah karya literasi yang mendorong aksi literasi lainnya. Terdapat tiga tahapan.
Pertama membaca, kedua menyimpulkan dan ketiga menulis. Ketiga hal itu yang disebut proses literasi. “Untuk teknis nanti pada saat Jambore, Kota Sukabumi juga akan menampilkan pameran literasi,” ungkapnya.
Salah seorang delegasi Jambore Literasi, Muhamad Fahri Gunawan mengaku ini adalah pengalaman pertamanya menjadi utusan jambore literasi.
“Sudah pasti saya benar-benar senang dan bangga, apalagi saya sebagai lelaki satu-satunya yang menjadi delegasi,” ujar siswa yang masih duduk di kelas VIII di SMP Negeri 3 Kota Sukabumi ini. (cr11/d)
