Tuntaskan Konflik Reforma Agraria!

mahasiswa dan petani Sukabumi
Puluhan massa yang tergabung dari elemen mahasiswa dan petani Sukabumi berunjuk rasa di depan Kantor Setda Kabupaten Sukabumi, Palabuhanratu, Kamis (30/9).

“Kami sudah sepakat akan kembali turun ke jalan menyuarakan reforma agraria, karena itu untuk mewujudkan sebuah kedaulatan pangan. Berbicara kedaulatan pangan kalau tidak ada lahan, kita mau menanam apa,” tandasnya.

Diwawancari di tempat terpisah, Bupati Sukabumi Marwan Hamami menyampaikan, masalah pertanahan sejatinya sangat kompleks. Sehingga tidak bisa dilihat hanya dari satu pemikiran, karena kelembagaannya juga sangat banyak yang harus ditempuh. Kemudian kewenangan untuk menetapkan HGU merupakan kewenangan Gubernur.

Bacaan Lainnya

“Jadi ketika kita sampaikan kepada Gubernur kondisi-kondisi perkebunan yang ada di kabupaten (Sukabumi), evaluasi dan kebijakannya ada di mereka (Gubernur, red.). Istilahnya, arek gogorowokan jiga kumaha (mau teriak – teriak bagaimanapun) kebijakannya di sana,” tegas Marwan.

“Kita juga tidak tidak lepas begitu saja, terutama perkebunan-perkebunan yang harus dilihat untuk bisa dimanfaatkan. Realitanya hari ini asumsi menurut mereka, mereka itu tidak melakukan pembangunan perkebunan itu karena tanahnya sudah garap. Itu realita yang mereka sampaikan,” paparnya.

Maka dari itu, sambung Marwan, perlu komunikasi di satu segi hari ini tanah yang sudah dikelola atau dimanfaatkan oleh masyarakat tidak boleh lagi digugat oleh pemilik lahan. “Secara aturan sulit pemerintah itu juga tidak bisa begitu saja karena perlu proses,” tukasnya. (ris/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *