Pos Damkar Masih Minim

CIBADAK – Keberadan pos pemadam kebakaran di Kabupaten Sukabumi masih minim. Dari
47 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi, hanya terdapat tujuh pos. Sehingga, jika
terjadi bencana kebakaran di wilayah yang jauh dari jangkauan pos pemadam kebakaran,
petugas tidak bisa dengan cepat menjangkaunya.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Sukabumi, Andi Kusnadi
menjelaskan, pihaknya menargetkan untuk melakukan percepatan layanan dan pengurangan
resiko bencana. Meskipun keberadaan pos saat ini masih minim.

Bacaan Lainnya

“Dulu kan pemadam
kebakaran masih bidang, jadi wajar saja tidak bisa membuat kebijakan tersendiri untuk
membangun pos pelayanan. Terlebih, keterbatasan anggaran menjadi persoalan,” jelas Andi
kepada Radar Sukabumi, kemarin (1/8).

Ditahun ini, lanjut Andi, bakal ada satu pembangunan pos baru yang berlokasi di Jampang
Kulon. Selain itu, penambahan Sumber Daya Manusia (SDM) juga rencananya bakal
ditambah.

“Tahun ini kami hanya bisa membangun satu pos di Jampang Kulon, yang lainnya
menyusul. Soalnya di Jampang kulon dengan potensi kepadatan penduduk yang cukup tinggi
bisa dikatakan rawan. Ya idealnya disetiap kecamatan itu ada satu pos,” sebutnya.

Saat ini, baru ada tujuh pos pelayanan Damkar ditujuh kecamatan, yakni di Cisaat, Cibadak,
Cicurug, Pelabuanratu, Surade, Sagaranten dan Sukaraja. Sementara kasus kebakaran, dari
awal Januari 2017 hingga bulan Juli, terjadi 68 kebakaran.

Dengan begitu, angka kejadian setiap tahunnya relatif meningkat.

“Bulan kemarin saja terjadi tujuh kebakaran, memang
setiap kecamatan itu rawan terjadi kebakaran.

Sebagai antisipasi, kami telah membentuk
barisan relawan kebakaran disetiap desa agar bisa mempercepat penanganan, pencegahan dan penindakan,” ujarnya.

Disinggung soal penyebab dominan insiden kebakaran, Andi menyebutkan konsleting listrik
menjadi penyebab utama terjadinya kebakaran.

“Kami sudah bekerjasama dengan PLN melakukan deteksi dini potensi kebakaran yang disebabkan konsleting listrik, pelaksanaannya menggunakan alat strumline hibryd protektor,” tutupnya.

Sementara itu, Wawan (45), warga Desa Kertaraharja, Kecamatan Cikembar berharap pos
damkar diwilayahnya segera dibangun.

Lantaran, belajar dari kejadian kebakaran kemarin
Senin (31/7), kedatangan mobil Damkar cukup lambat.

“Jika ada pos damkar di Cikembar, tidak harus nunggu dari Cisaat, atau Cibadak, bisa segera ada tindakan. Untung saja kejadian
kemarin, api tidak merembet ke rumah warga lainnya,” pungkasnya. (Cr15/t).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *