PKSM Kembali Gencarkan GTPP di Waluran

Ketua PKSM Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, H. Maman Suparman bersama Plt Cabang Dinas Kehutanan Wilayah III Provinsi Jawa Barat, Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, pemerintah desa, kecamatan dan para petani saat menunjukan bibit pohon yang akan ditanam di lahan krisis di wilayah Kecamatan Waluran, Senin (09/11).

SUKABUMI — Dalam memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kembali menggelar penanaman puluhan ribu bibit pohon di wilayah Kampung Cibinong, Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Senin (09/11).

Penanaman bibit dari berbagai jenis pohon ini, dihadiri Plt Cabang Dinas Kehutanan Wilayah III Provinsi Jawa Barat, Ketua BPP Kecamatan Waluran pada Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Penyuluh Kehutanan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah III Provinsi Jawa Barat, pemerintah desa, kecamatan dan para petani.

Bacaan Lainnya

Ketua PKSM Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, H. Maman Suparman kepada Radar Sukabumi mengatakan, penanaman penghijauan ini dalam rangka penyelamatan dan penghijauan, mata air, lingkungan untuk mendukung program pemerintah.

“Jadi lahan-lahan kritis ini perlu kita hijaukan untuk dapat menimbulkan mata air dan kesejahteraan warga melalui ketahanan pangan,” kata H Maman kepada Radar Sukabumi, Senin (09/11).

Untuk itu, dalam penanaman pohon itu ia telah menjalin kerjasama dengan warga sekitar, khususnya para petani untuk terus melakukan penamaman pohon di lokasi lahan krisis.

Ini sengaja dilakukan untuk memberikan edukasi dan merubah prilaku warga agar mereka dapat menggencarkan program Gerakan Tanaman Pelihara Pohon (GTPP).

“Kita juga sediakan bibit untuk menanam, mudah-mudahan dengan kegiatan ini warga dapat termotivasi untuk menanam pohon dilahan krisis,” paparnya.

Pihaknya menambahkan, dalam melaksanakan gerakan menanam pohon dilahan kritis ini, pihaknya telah menanam lebih dari sekitar 10.000 bibit pohon dari berbagai jenis.

Diantaranya, 1.000 pohon durian, 300 pohon alpukat berbagai jenis, 100 pohon cengkeh dan 200 pohon kayu-kayuan. “Bibit pohon ini, kami tanam dilahan krisis milik warga sekitar dengan luas lahan lebih dari 25 hektare,” imbuhnya.

Plt Cabang Dinas Kehutanan Wilayah III Provinsi Jawa Barat, Abdul Muiz menjelaskan, pihaknya mengaku bangga dan sangat mengapresiasi kegiatan yang diinsiasi oleh Yayasan Giri Raharja yang diketuai oleh H Maman yang merupakan Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) Sukabumi, Jawa Barat, yang telah aktif dan berpartisipasi dalam menghijaukan wilayah Kabupaten Sukabumi.

“Penanaman pohon ini, merupakan kegiatan kedua kalinya. Dimana pada tahun 2019, Pak Haji Maman telah menanam pohon sebanyak 20.000 batang dan untuk tahun ini menanam pohon 10.000 batang,” katanya.

Menurutnya, pohon yang saat ini ditanam merupakan jenis MPTS atau tanaman pohon yang serba guna yang didominasi oleh pohon durian. Dengan adanya penanaman pohon tersebut, pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi maupun pemerintah Provinsi Jawa Barat, merasa terbantu.

“Penanaman pohon banyak bermanfaat. Karena memiliki berbagai fungsi, mulai dari fungai idiologis dan fungsi sosial. Seperti fungsi idiologisnya memiliki manfaat dalam kelestarian lingkungan, pengendalian bencana banjir, longsor, penyedia air dan juga penjaga kehidupan.

Sementara untuk tanaman jenis MPTS, selain berfungsi sebagai iklim mikro atau pengendalian oksigen, juga hasil dari pertaniannya. Seperti buah-buahannya nanti akan menjadi stok pangan bagi warga Kabupaten Sukabumi,” bebernya.

Untuk itu, dengan adanya penanaman ini, diharapkan dapat terus dilakukan secara berkelanjutan. Untuk itu, pihaknya meminta kepada seluruh warga Kabupaten Sukabumi, khususnya para petani dapat bahu membahu program pemerintah agar terus aktif membantu pemerintah dalam mendukung kelestarian lingkungan dan penghijauan pada umumnya.

“Ini perlu dilakukan untuk menciptakan lingkungan di wilayah Kabupaten Sukabumi yang bersih, hijau dan sehat,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala BPP Kecamatan Waluran pada Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Eko Dwi Haryanto mengatakan, pihaknya menilai kegiatan ini sangat positif karena telah memberdayakan lahan krisis.

“Mudah-mudahan ini bisa memberikan manfaat baik ke lingkungan hutan itu sendiri maupun kepada masyarakat secara umum. Kegiatan ini, bisa menjadi contoh kedepannya dalam rangka pemanfaatan lahan. Mudah-mudahan ini bisa menjadi sebagi agrowisata,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *