Petani Terancam Gagal Tanam

JAMPANGTENGAH – Ribuan hektare lahan pertanian di Desa Tanjungsari, Kecamatan Jampangtengah terancam gagal tanam. Pasalnya, saluran irigasi Leuwikadu yang berfungsi untuk mengairi lahan pertanian di wilayah tersebut, jebol akibat tergerus longsor, belum lama ini.

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, sebelum tebing di atas irigasi longsor, wilayah tersebut diguyur hujan deras disertai angin kencang. Karena tanah tidak kuat menahan debit air, maka tebing itu pun amblas dan mengamblaskan irigasi sepanjang 60 meter dan tinggi sekitar 3 meter.

Bacaan Lainnya

Kepala Desa Tanjungsari, Dillah Hablillah menjelaskan, akibat jebolnya saluran irigasi Leuwikadu itu, ribuan hektar lahan pertanian terancam gagal panen.

“Sebanyak 1.179 hektare lahan pertanian padi di Desa Tanjungsari, tidak teraliri air secara maksimal. Karena irigasi untuk mengairi lahan pertanian padi jebol saat dilanda hujan deras belum lama ini,” jelas Dillah saat disambangi Radar Sukabumi di Kantor Desa Tanjungsari, Selasa (7/11).

Saat ini, lanjut Dillah, Pemerintah Desa Tanjungsari telah berupaya memperbaiki saluran irigasi tersebut dengan swadaya masyarakat.

“Ratusan warga saat ini, tengah melakukan pengerukan tanah untuk memperbaiki saluran irigasi yang tergerus longsor itu. Kami berjibaku memperbaiki saluran air ini dengan peralatan seadanya padahal seharusnya menggunakan beko. Karena kita tidak memiliki anggaran, maka warga terpaksa membawa cangkul dan garpu dari rumahnya masing-masing,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Mitra Air di Desa Tanjungsari, Engkos (67) mengatakan, saluran irigasi Leuwikadu yang memiliki panjang sekitar 12 kilometer ini berfungsi untuk mengairi lahan pesawahan ditiga desa. Diantaranya, Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, Desa Tanjungsari serta Desa Sirnaresmi Kecamatan Jampangtengah.

“Saluran irigasi ini juga, merupakan satu-satunya akses air untuk lahan pertanian padi ditiga kedusunan, diantaranya Kedusunan Leuwidingding, Cijambe dan Kedusunan Bantarsari,” katanya.

Ambruknya saluran irigasi tersebut, telah membuat resah para petani di Desa Tanjungsari. Untuk itu, warga yang merupakan para petani tersebut, meminta kepada pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi, agar dapat segera memperbaiki saluran irigasi yang dinilai sudah tidak layak.

“Jika tidak segera diperbaiki, kami khawatir lahan pertanian yang saat ini sudah memasuki satu musim tanam, tidak bisa dipanen. Para petani hanya mengandalkan air hujan saja,” pungkasnya. (cr13)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *