SUKABUMI – Dalam memperingati lahirnya Nabi Muhammad SAW, Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Heri Gunawan bersama Sekretaris Tunas Indonesia Raya (Tidar) Provinsi Jawa Barat, Sayyid Agil, menggelar bhakti sosial.
Salah satunya, memberikan bantuan sebanyak 16.000 liter air bersih untuk ribuan warga yang mengalami krisis air bersih di wilayah Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (28/09).
Sekretaris Tunas Indonesia Raya (Tidar) Provinsi Jawa Barat, Sayyid Agil kepada Radar Sukabumi mengatakan, aksi kongkrit dari pemuda milenial Gerindra, yaitu Tunas Muda Indonesia Raya (Tidar) ini, diharapkan dapat membantu untuk meringankan kebutuhan masyarakat dalam memperoleh air bersih.
“16.000 liter air ini, kami ambil dari Pulo Air untuk dibagikan kepada masyarakat. Jadi, air bersih ini bisa langsung diminum, karena berasal dari air yang sudah. Iya, kami memberikan yang terbaik untuk masyarakat agar bisa bermanfaat untuk masyarakat,” kata Sayyid Agil kepada Radar Sukabumi pada Kamis (28/09).
Program ini, sambung Sayyid, merupakan daripada program menebar kebaikan. Dimana, ia selaku pemuda milenial Gerindra selalu berharap ada ditengah-tengah masyarakat dalam kondisi krisis air bersih. Meskipun ini bukan sebuah solusi, namun setidaknya bantuan air bersih yang bisa langsung dikonsumsi tersebut, bisa membantu dalam ketersediaan air bersih di masyarakat yang sangat membutuhkan air bersih ditengah musim kemarau panjang.
“Program ini, kami berharap bisa berkelanjutan sehingga banyak masyarakat yang dapat memberikan manfaat,” paparnya.
Setelah melakukan aksi sosial di wilayah Desa Cibentang, Tidar Jawa Barat juga berencana akan berkunjung ke sejumlah desa yang ada di wilayah Kecamatan Gunungguruh yang mengalami krisis air bersih dampak dari fenomena El Nino.
Diantaranya, ke Desa Mangkalnya yang terdapat beberapa titik yang mengalami kekeringan dan beberapa masjid untuk keperluan air wudhu. Bukan hanya itu, di Desa Kebonmanggu, tepatnya di Kedusunan Padaraang yang kini tengah kesulitan mendapatkan air bersih.
Selain itu, di Desa Cibolang, terdapat beberapa kedusunan yang terkena dampak salah satunya di Perum Tri Ji terdapat 300 KK yang terdampak kekeringan karena sumber air dari mata air sungai Ciburial, sudah mulai mengering.
“Iya, biasanya mereka mengambil airnya dari Ciburial, nah karena kekeringan ada sekitar 3 kedusunan di Desa Cibolang yang terkena dampak krisis air bersih karena kemarau yang berkepanjangan,” timpalnya.
