DLH Kewalahan Tangani Sampah

Petugas Satpol PP Kabupaten Sukabumi, saat menunjukan sampah jenis cangkang kelapa yang berserakan di bibir pantai Selatan Sukabumi

SUKABUMI — Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan menjadi masalah yang hingga saat ini belum mampu diatasi. Meski telah berulang kali pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi telah mengingatkan, namun nyatanya masih banyak tumpukan sampah berserakan di beberapa tempat kawasan wisata di Selatan Sukabumi.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Sukabumi, Acep Saeffudin mengatakan, saat petugas Satpol PP Kabupaten Sukabumi melakukan himbauan soal wajib masker di masa pandemi Covid 19, piihaknya mengaku, sejumlah petugasnya telah menemukan sejumlah tumpukan sampah dari berbagai jenis, khususnya sampah cangkang kelapa muda yang berserakan di bibir pantai.

Bacaan Lainnya

“Petugas kita sudah berulang kali memberikan himbauan kepada pengunjung wisatawan dan kepada pemilik warung. Namun, mereka masih bayak yang belum sadar dengan sampah kelapa yang dibuang sembarangan. Selain itu, masih ada yang memakai terepal saung yang ngeyel dan menghiraukan himbawan dari petugas,” kata Acep kepada Radar Sukabumi, Selasa (25/8).

Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Denis Eriska, para petugas kebersihan banyak yang kewalahan mengangkut sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di sekitar kawasan objek wisata, karena volume sampah di pantai meningkat dibandingkan hari-hari biasanya.

Sehingga tak ayal, pasca libur panjang mulai dari Kamis 20 sampai Senin 24 Agustus 2020 volume sampah dikawasan objek wisata pantai Palabuhanratu, telah meningkat jika dibandingkan dengan hari-hari biasanya.

“Memang selama libur panjang ini, ada peningkatan pada voleme sampah itu, sekitar 20 persen. Jika dikalkulasikan sampah saat ini, bisa mencapai sekitar 16,5 meter kubik,” katanya.

Berdasarkan pengakuan dari petugas kebersihan dilapangan, sambung Denis, peningkatan sampah yang dihasilkan di sejumlah kawasan wisata itu, didominasi oleh sampah organik. Seperti cangkang kelapa muda.

“Ini terjadi karena banyak kunjungan wisatawan yang menikmati kesegaran air kelapa muda saat berlibur di pantai Selatan Sukabumi,” paparnya.

Untuk itu, pihaknya berharap kepada seluruh warga serta para wisatawan lokal maupun domestik agar dapat bersinergi untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Selain menganggu keindahan tempat wisata, tumpukan sampah juga dikhawatirkan akan menimbulkan bau tidak sedap yang akan menjadi sumber penyakit.

“Kita berharap masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan. Gunakanlah sarana yang telah pemerintah sediakan, jangan pula menganggap petugas kebersihan ini seperti cleaning service yang setiap waktu bisa membersihkan,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *