SUKABUMI — Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Sukabumi, menggelar Focus Group Discussion (FGD) pengelolaan dan evaluasi Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Desa yang diselenggarakan di Hotel Sukabumi Indah, Kamis (6/2).
Panitia penyelenggara, Dadang mengatakan, FGD ini untuk memberikan gambaran umum tentang pengelolaan DAK fisik dan DD mulai dari perencanaan, penganggaran, penata usahaan, pertanggungjawaban dan pelaporannya. “FGD diikuti 70 orang sekretaris, bendahara, KPA, PPK, PPTK dari 14 perangkat daerah,” kata Dadang, Kamis (6/2).
Menurutnya, FGD ini sangat penting dan strategis sebagai langkah awal dalam melaksanakan kegiatan pembangunan untuk kepentingan masyarakat sebagaimana yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) APBD tahun anggaran 2020.
“Tentunya dengan danya kegiatan ini kami harap alokasi DAK maupun DD lebih tepat sasaran dan lebih baik lagi kedepannya,” tuturnya.
Sementara itu, Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri mengajak komitmen bersama untuk melakukan yang terbaik dalam pengelolaan keuangan daerah. Pasalnya, desentralisasi pengelolaan keuangan daerah merupakan amanah reformasi untuk mewujudkan trasparansi, akuntabel dan partisipatif.
“Dengan diadakannya FGD DAK fisik dan DD tahun 2020 ini, kami berharap kendala yang dihadapi segera mendapat solusi dan bisa ditindak lanjuti,” paparnya.
Lebih lanjut Iyos mengatakan, regulasi pengelolaan DAK fisik dan DD baik penyaluran dan penyerapan dana tahun 2020 mengalami perubahan. “Karena itu, harus dicermati dan disikapi bersama agar terlaksana sesuai dengan aturan,” pungkasnya. (bam)
