Pembangunan Sumur Bor di Gegerbitung Disoal Warga

Kadus Cangklek, Ayi Suryana, saat meninjau lokasi pembuatan sumur bor di Kampung Cangklek, RT 02/02, Kedusunan Cangklek, Desa/Kecamatan Gegerbitung. FOTO : DENDI/RADAR SUKABUMI 

GEGERBITUNG – Aktivitas pembangunan sumur bor di Kampung Cangklek, RT 02/02, Kedusunan Cangklek, Desa/Kecamatan Gegerbitung, disoal warga setempat. Pasalnya, pembuatan sumur yang berada di kawasan penduduk itu tidak melibatkan peran serta warga setempat.

Kepala Kedusunan (Kadus) Cangklek, Ayi Suryana mengatakan, sejumlah warga di wilayah tersebut, telah memprotes aktivitas pembangunan sumur bor itu. Lantaran, dalam proses pembangunannya tidak melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada warga.

Bacaan Lainnya

“Iya, warga di sini (Kampung Cangklek, red.) sempat marah karena aktivtitas pembangunan itu, tidak ada pemberitahunan terlebih dahulu kepada Ketua RT dan RW setempat. Bahkan, saat saya konfirmasi kepada pemerintah Desa Gegerbitung, Pak Kades dan Pak Sekdesnya pun tidak mengetahui,” kata Ayi Suryana kepada Radar Sukabumi, Jumat (04/12).

Pihaknya menilai, wajar jika warga Kedusunan Cangklek memprotes soal aktivitas pembangunan sumur bor tersebut. Lantaran, mereka merasa khawatir jika pembangunan sumur bor tersebut, dapat berdampak buruk terhadap lingkungan.

“Iya, warga di sini itu hanya ingin mengetahui pembangunan sumur bor itu untuk siapa, apa untuk warga sekitar apa untuk kepentingan pribadi maupun perusahaan,” ujarnya.

Untuk itu, saat melakukan aktivitas pembangunan sumur bor tersebut berlangsung, puluhan warga di Kedusunan Cangklek langsung menggeruduk lokasi sumur bor dan meminta kepada para pekerjanya untuk memberhentikan semua aktivitasnya. “Aktivitas sumur bor itu, sempat terhenti sekitar delapan hari yang lalu setelah digeruduk warga,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Desa Gegerbitung, Dedi Saefulrohman mengatakan, pihaknya membenarkan soal aktivitas sumur bor yang disoal warga Kedusunan Cangklek itu. Ini terjadi lantaran aktivitas pembuatan sumur bor tersebut, diduga tidak menempuh peraturan yang berlaku.

“Kan seharusnya ada sosialisasi terlebih dahulu kepada warga sebelum melakukan aktivitas pembangunan sumur bor itu. Nah, ini mana ada. Mereka langsung saja membangun sumur bor di sana tanpa ada pemberitahuan kepada pemerintah Desa Gegerbitung,” jelasnya.

Sebab itu, dirinya tidak mengetahui secara pasti terkait siapa yang menggagas pembangunan sumur bor tersebut dan sumber anggarannya berasal dari mana. “Kami tidak tahu semuanya. Namun yang saya tahu di sana ada pembangunan sumur bor yang telah menuai protes dari warga,” pungkasnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *