Ojol Cibadak-Parungkuda Diprotes

CIBADAK – Ratusan tukang ojek pangkalan (Opang) wilayah Cibadak dan Parungkuda ‘menggeruduk’ Polsek Cibadak, kemarin. Kedatangan mereka untuk memprotes keberedaan ojek online (Ojol) yang beroperasi di wilayahnya, karena dianggap menjadi penyebab menurunnya pendapatan.

Pantauan Radar Sukabumi, sebelum mendatangi Mapolsek Cibadak, ratusan Opang ini menyisir sejumlah titik wilayah Cibadak dan Parungkuda untuk mencari driver Ojol. Mencegah terjadinya insiden yang tidak diinginkan, aparat kepolisian pun langsung melakukan mediasi antara Ojol dengan Opang di Aula Polsek Cibadak. Mediasi pun berjalan dengan tertib.

Bacaan Lainnya

Sudirman (56), penasehat 27 pangkalan ojek konvensional Cibadak-Parungkuda mengungkapkan, keberadaan ojek online di sekitar Cibadak dan Parungkuda ini telah membuat resah. Sebab, pendapatan setiap hari para Opang semakin terus berkurang. Selain itu, tarif yang dikenakan oleh Ojol pun terkesan sangat murah.

“Kami tidak setuju jika ada Gojek dan Grab di Cibadak maupun Parungkuda. Pendapatan kami merosot drastis setelah ada ojek online ini,” akunya kepada Radar Sukabumi, kemarin (2/4).

Jika Ojol masih menarik penumpang di-27 pangkalan, lanjut bah Dirman, pihaknya akan langsung menegur mereka. Sebab, hasil mediasi dengan pihak kepolisian, Ojol tidak diperbolehkan mengambil penumpang di lingkungan pangkalan ojek Cibadak maupun Parungkuda.

“Merujuk pada hasil kesepakatan yang dibuat dalam mediasi tadi, untuk sementara Ojol tidak diperbolehkan menarik penumpang di lingkungan pangkalan. Jika masih ngeyel, akan kami tegur,” terangnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *