SIMPENAN – Kebakaran lahan kebun warga kembali terjadi, kali ini di Kampung Cibubuay Wates, Rt 05, Rw 17, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.
Belum diketahui penyebab kebakaran dan munculnya kobaran api di lahan kebun tersebut, namun berdasarkan informasi didapat sekitar 2 hektar kebun bambu dan alang alang hangus terbakar.
Petugas penanggulangan kebencanaan kecamatan Simpenan Dandi Sulaeman mengatakan, peristiwa kebakaran lahan kebun terjadi sekitar pukul 11.00 Wib, tidak ada korban jiwa maupun korban luka hanya kerugian materi di alami pemilik kebun yang hangus terbakar tersebut.
“Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwenang, dan forkompimcam Simpenan,” ujar Dandi. Senin, (18/9).
Dijelaskan Dandi, menurut keterangan saksi dilapangan, kemunculan kobaran api terlihat pertama kali salah satu warga yang tengah melintas diarea lahan kebun, tiba tiba api dengan keadaan sudah membakar area di atas bukit pegunungan yang berbatasan dengan kampung pasir lengking.
Mengingat kondisi tiupan angin cukup kencang, kata Dandi lagi api dengan cepat membesar dan menjalar ke kampung Cibubuay berbatasan dengan desa Cibuntu, Kecamatan Simpenan.
“Warga yang pertama melihat langsung menginformasikan ke warga lainnya dan unsur pemdes, serta pemadam kebakaran,” jelasnya.
Masih kata Dandi, setelah melakukan tindakan laporan ke petugas setempat dan pemadam kebakaran, warga secara gotong royong sempat melakukan upaya pemadaman dengan alat seadanya.
“Karena wilayah yang terbakar ini dekat dari pemukiman warga, Alhamdulillah tidak menimbulkan korban luka atau jiwa dalam peristiwa tadi itu,” terangnya.
Kata Dandi lagi, pihaknya langsung berkoordinasi bersama perangkat Desa, Kecamatan, Koramil, Polsek, Satpol pp, dinas pemadam kebakaran dan mendatangi lokasi kejadian guna melakukan pendataan.
“Kamj juga tadi memberikan himbauan ke masyarakat untuk tetap waspada akan kondisi saat ini memasuki musim kemarau yang mengakibatkan rentannya terjadi kebakaran,” bebernya.
“Kobaran api memang sudah padam, tapi masih terlihat bara yang sebagian masih menyala dan di khawatirkan menjalar, sehingga kami terus melakukan pemantauan,” tandasnya. (Ndi)