Jalan Gangkenari Cikembar Memprihatinkan

Jalan Gangkenari tepatnya di Kampung Cisalak, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, rusak parah

CIKEMBAR — Sekitar 12 kilometer Jalan Gangkenari tepatnya di Kampung Cisalak, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, rusak parah. Berdasarkan informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, kerusakan yang terjadi sudah belasan tahun tersebut belum pernah ada perbaikan dari pemerintah. Akibatnya tidak sedikit pengendara menjadi korban akibat kerusakan jalan tersebut.

Jalan berstatus Kabupaten Sukabumi ini sejak 2007 lalu tidak pernah tersentuh bantuan pemerintah. Akibatnya, belasan kilometer jalan penghubung Kecamatan Cikembar dan Kecamatan Jampangtengah ini mengalami kerusakan parah hingga nyaris seperti selokan kering.

Bacaan Lainnya

Salah seorang warga Kampung Cisalak, RT 02/12, Maman (33) mengatakan, kerusakan jalan ini sudah berlangsung belasan tahun tanpa ada perbaikan dari pihak pemerintah. “Jadi kami merasa dianaktirikan karena sudah belasan tahun jalan dibiarkan rusak. Padahal, jalan ini satu-satunya akses warga,”aku Maman kepada Radar Sukabumi, kemarin (18/11).

Kondisi saat ini, imbuh Maman, selain aspal yang sudah terkelupas juga banyak kerikil berserakan di badan jalan. Tak heran, banyak pengendara yang terpeleset sampai terjatuh. “Kalau musim kemarau jalan ini sangat berdebu hingga mengganggu pernapasan, jika lagi musim hujan kondisinya licin karena dipenuhi lumpur. Sehingga pengendara banyak yang terjatuh,” ujarnya.

Selain membahayakan pengendara, lanjut Maman, kerusakan jalan tersebut juga berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Di mana banyak yang membawa hasil pertanian melalui jalan tersebut.
“Banyak dampak negatif yang dirasakan baik warga sekitar maupun pengendara terkait kerusakan jalan ini,” ucapnya.

Sudah beberapa kali warga mengajukan kepada pemerintah daerah melalui Pemerintah Desa (Pemdes). Bahkan, masyarakat sudah berupaya mengajukan kepada perusahaan semen yang keberadaannya tidak jauh dari lokasi. Tetapi hingga saat ini tidak ada tanggapan serius. “Sampai saat ini jalan masih belum ada perbaikan. Jadi wajar jika kami merasa dianak tirikan,” paparnya.

Senada juga dikeluhkan salah seorang pengendara asal warga Desa Tanjungsari, Usep (26) kerusakan jalan tersebut sangat membahayakan pengendara khususnya roda dua. Apalagi, jalan ini menjadi akses terdekat menuju pusat perbelanjaan.
“Ini tentu perlu penanganan serius dari pemerintah jangan sampai terkesan ada pembiaran seerti ini,” ucapnya.

Ia berharap, pemerintah secepatnya turun tangan dan segera mengucurkan bantuan perbaikan jalan tersebut. Hal ini untuk menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi para pengendara dan warga setempat. “Kalau tidak secepatnya diperbaiki kami khawatir banyak pengendara yang menjadi korban,” pungkasnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *