Hutan di Puncakmanis Terbakar

etugas BPBD Kabupaten Sukabumi saat berupaya memadamkan api di Kampung Puncakmanis RT 9/4, Desa Sukamanah, Kecamatan Gegerbitung, kemarin (19/9).

GEGERBITUNG — Lagi-lagi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali terjadi di Kabupaten Sukabumi. Kali ini, hutan yang tak jauh dari Kampung Puncakmanis, RT 9/4, Desa Sukamanah, Kecamatan Gegerbitung, diamuk si jago merah. Beruntung warga berhasil memadamkannya, sehingga kobaran api tidak sampai meluas ke area lainnya dan juga pemukiman warga.

Koordinator Pusdalop Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna mengatakan, insiden ini terjadi sekira pukul 11.00 WIB, kemarin. Petugas yang mendapat laporan dari warga setempat langsung mengecek lokasi dan bersama warga berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, sedangkan untuk kerugian sampai saat ini masih belum diketahui,” kata Daeng kepada Radar Sukabumi, kemarin (19/9).

Pihaknya menduga, kebakaran terjadi akibat ulah orang tidak bertanggungjawab yang membakar sampah sembarangan. Menurutnya, intensitas kebakaran lahan yang terjadi di Kabupaten Sukabumi dalam kurun waktu belakangan ini harus menjadi perhatian semua pihak.

“Dalam sepekan ini, ada beberapa kejadian kebakaran, tentunya hal ini harus menjadi perhatian bersama, tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja,” ujarnya.

Lanjut Daeng, tidak menutup kemungkinan kejadian kebakaran dilakukan secara sengaja oleh warga dengan tujuan pembukaan lahan untuk ditanami menjelang musim hujan.

“Sebab itu, kami meminta agar warga tidak sembarangan membakar lahan karena dikhawatirkan bisa mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan apalagi jika lahannya berdekatan dengan pemukiman warga,” paparnya.

Meminimalisir kebakaran yang lebih besar, BPBD kembali menekankan agar masyarakat tidak menyepelekan potensi kebakaran ataupun yang menyebabkan bencana kebakaran. Semisal membakar sampah sembarangan, membuang puntung rokok sembarangan dan lainnya.

“Tentunya, ada keterlibatan dan kesadaran semua pihak menyikapi potensi bencana pada musim kemarau ini,” pungkasnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *