Sementara itu, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menduga, pergerakan tanah terjadi akibat kekeringan pada bagian bawah tanah yang sudah berlangsung lama. Sehingga ketika turun hujan, otomatis terjadi pergerakan tanah.
“Musim kemarau sering terjadi geseran tanah, sehingga ketika turun hujan terjadi retakan,” ucapnya.
Mengenai upaya penanggulangan, Marwan menyatakan, jika tidak memungkinkan untuk tetap bermukim di lokasi itu maka akan dilakukan inventarisasi dan relokasi. Namun untuk melakukan hal itu, ia masih menunggu rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). “kita lihat dulu hasil rekomendasi dari PVMBG,” pungkasnya. (bam)