Cerita Korban Begal Motor di Kawasan Bukit Algoritma Cikidang, Sudah Diintai sejak Melakukan Foto-foto

Ilustrasi Begal Motor

SUKABUMI – Korban aksi pembegalan motor berinisial SD (18) dan IN (19) ceritakan detik-detik terjadi pembegalan yang menimpanya, pada Sabtu 19 Juni 2021. Aksi kejahatan itu terjadi di siang bolong, di area Kawasan Bukit Algoritma Kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi.

Satu di antara dua korban pembegalan motor, SD mengaku masih shock dengan kejadian yang menimpanya dan kerabatnya itu. Apalagi dirinya mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul oleh terduga pelaku menggunakan alat yang diduga sejata api.

Bacaan Lainnya

Korban yang merupakan dua orang remaja perempuan ini, sejak awal di kawasan perkebunan sawit merasa dibuntuti dan diintai pelaku. Bahkan SD merasa ada gelagat tidak baik dari sorot mata para terduga pelaku kepada SD dan saudarinya itu.

“Pertama ada orang itu (pelaku) di sekitar Club House. Kita sedang foto-foto gitu, orang itu ngeliatin kita terus, kaya mengintai. Saat itu kita sudah curiga, tetapi berpikir positif saja mungkin orang lagi nongkrong, soalnya, banyak mobil lewat, motor-motor juga pada lewat,” tutur SD di Polsek Cikidang, Minggu (20/6/2021).

“Setelah enggak lama foto-foto, liat lagi orangnya tatapannya seperti mau jahat. Soalnya beda orang yang tatapannya hanya selewat atau ngeliatin aja beda,” ucapnya.

SD mengaku dengan tatapan satu di antara pelaku tersebut, dirinya sudah merasa ketakutan dan memutuskan untuk pergi meninggalkan lokasi. SD mengaku tidak berpikir negatif akan membuntuti mereka.    

“Kita sudah ketakutan, akhirnya kita memilih untuk perjalanan pulang. Sedikit lega karena enggak berpikir mereka bakalan mengikuti, dalam perjalanan si teteh (IN) minta berhenti, katanya mau foto-foto di situ. Saat itu ketika saya akan memfoto arah mata saya ke atas (jalan) ternyata orang yang ngeliatin kita itu datang ngegas motornya dan langsung meloncat turun,” ungkap SD.

Satu di antara pelaku yang berboncengan tersebut langsung datang dan menyergap dari arah belakang. Disusul pelaku lainnya menyergap dengan menodongkan pistol ke arah mereka. SD dan kerabatnya saat itu kaget dan berusaha berontak, sehingga memancing amarah pelaku.

“Posisi panik, terus berontak mau melepaskan diri. Terus teriak-teraik, penjahatnya mengeluarkan pistol dan menodongkan pistol ke arah saya karena berontak terus. Karena saya berontak terus, kepala saya dipukul pakai gagang pistol sampai mengeluarkan darah banyak,” papar SD.

Di sisi lain, melihat kejadian itu kerabatnya IN berontak dan melepaskan diri dari pegangan pelaku. IN berhasil melarikan diri dari pegangan pelaku dan menembakan senjatanya ke arah IN, namun tidak mengenainya.    

“Pelakunya sempat mengejar dulu, terus nembak tapi enggak kena. Teteh terus lari kencang, sambil teriak minta tolong, sampai akhirnya dipinggir jalan kembali teriak-teriak,” jelasnya.

Kemudian si pelaku yang memegang pistol dan menyekap SD tiba-tiba saja mendorongnya kebelakang. Tak berpikir panjang SD pun ikut lari ke arah kerabatnya yang lari lebih dulu, tidak lama kemudian warga yang mendengar teriakan korban berdatangan dan motor sudah raib.     

“Sambil sempoyongan saya lari dan sempat melihat mereka (pelaku) naik motor. Sempet lihat mereka muter balik, dikira mau mengejar, ternyata mungkin mengambil motor. Kayaknya mereka merusak kunci motor karena kuncinya dipegang si teteh,” tandasnya.(cr1/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *