Anemia Defisiensi Besi pada Bayi dan Anak

1. Konsumsi makanan yang mengandung tinggi zat besi minimal 2 kali perhari
Memenuhi kebutuhan zat besi yang paling baik adalah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Makanan yang mengandung sumber zat besi paling tinggi adalah daging berwarna merah (tabel 1). Sayuran hijau juga mengandung zat besi yang tinggi tetapi hanya diserap sekitar 3-8% dibandingkan dengan sumber hewani yang diserap sebesar 23%.

2. Mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi vitamin C
Vitamin C dapat meningkatkan absorpsi zat besi dari serealia dan sayuran sebanyak 2 kali lipat sehingga lebih banyak zat besi yang dapat diserap oleh saluran cerna. Masaklah makanan yang mengandung tinggi zat besi sambil menggunakan sumber vitamin C, seperti jeruk, jeruk limau, stroberi, brokoli, paprika.

Bacaan Lainnya

3. Hindari mengonsumsi susu atau teh pada saat makan utama
Kandungan kalsium yang tinggi pada susu dapat menghambat penyerapan zat besi karena penyerapan kalsium berkompetisi dengan penyerapan zat besi. Sementara itu, teh juga mengandung zat yang menghambat absorpsi zat besi. Sebaiknya susu diminum di luar waktu makan utama, demikian pula dengan teh.

4. MP-ASI fortifikasi bisa menjadi pilihan alternatif
Langkah berikutnya untuk memastikan kecukupan zat besi adalah dengan mengonsumsi makanan yang telah difortifikasi. Bayi perlu makan hati ayam sebanyak 85 g sehari (setara 3 potong sedang) atau daging sapi sebesar 385 gram (hampir 1,5x porsi steak untuk orang dewasa) untuk memenuhi kebutuhan zat besi sebesar 11 mg per hari. Tentunya jumlah ini sangat banyak untuk bayi berusia 6-12 bulan, sehingga MPASI fortifikasi yang telah diperkaya zat besi dapat menjadi alternatif asupan yang mengandung tinggi zat besi.

Semoga bermanfaat dan Salam semakin sehat, dari kami keluarga besar RS Betha Medika.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *